Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trending KRI Nanggala 402, Doa Keluarga dan Warganet Mengalir untuk Keselamatan Awak Kapal

Doa dan dukungan dari masyarakat untuk pencarian kapal selam berawak 53 orang ini terus mengalir.

Salah satunya melalui media sosial Twitter. Twit mengenai KRI Nanggala telah mencapai lebih dari 37 ribu cuitan dan masuk dalam daftar trending.

Pantauan Kompas.com, kerabat dari awak kapal yang turut dalam kapal juga meminta doa agar KRI Nanggala 402 segera ditemukan dan seluruh awak dalam keadaan sehat.

“Mohon doanya, salah satu kru #KRINanggala402 yg blm ditemukan di selat bali masih keponakanku. Sertu Dedi, Al-Fatihah. Smoga semua segera ditemukan dengan selamat,” tulis akun @danubudiyono.

“Segenap rakyat indonesia mendoakan kselamatan bagi kru KRI Nanggala-402,” tulis salah satu akun.

“Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dalam usaha pencarian KRI Nanggala 402. Dan semoga seluruh awaknya juga sehat wal afiat, aamiin,” tulis akun lain.

Kegiatan doa bersama atas peristiwa ini juga dilakukan seluruh prajurit TNI AL, yang disampaikan melalui akun resmi twitter TNI Angkatan Laut, @_TNIAL_.

Upaya pemerintah

Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat berdoa agar upaya pencarian dimudahkan dan seluruh awak kapal ditemukan dalam kondisi selamat.

Menurut dia, pemerintah terus mengupayakan yang terbaik dalam proses pencairan dan penyelamatan seluruh awak KRI Nanggala 402.

Ditegaskan bahwa keselamatan 53 awak kapal menjadi prioritas utama.

Kronologi

Kapal KRI Nanggala-402, kapal selam yang masuk jajaran Komando Armada II Surabaya hilang di perairan utara Bali pada 21 April 2021 pukul 03.00 WIB, saat tengah melaksanakan latihan penembakan senjata strategis di perairan Selat Bali.

Kementerian Pertahanan telah mengkonfirmasi bahwa titik koordinat hilangnya KRI Nanggala-402 terdeteksi di sekitar 60 mil atau 95 kilometer dari utara Bali.

Melansir Kompas.com, kapal selam buatan Jerman tahun 1977 tersebut sebelumnya telah meminta izin menyelam ke Komandan Gugus Tempur Laut II (Danguspurla II) untuk melaksanakan penembakan Torpedo SUT.

Namun, setelah izin diberikan, KRI Nanggala hilang kontak dan tidak bisa dihubungi lagi.

TNI AL langsung melakukan pencarian dengan mengerahkan KRI Raden Eddy Martadinata-313, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, dan KRI Diponegoro-365.

Ketiga kapal tersebut melakukan pencairan menggunakan sonar aktif di sekitar menyelamnya KRI Nanggala-402 melalui metode Cordon 2.000 yrds, tapi hasilnya nihil.

Pukul 07.00 WIB, dilaksanakan pengamatan udara dengan helikopter dan ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi kapal menyelam.

Selanjutnya, pukul 14.00 WIB, pencarian turut dibantu oleh KRI Rigel dari Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau menggunakan side scan sonar.

Petugas juga mengirimkan dua mobil chamber ke Banyuwangi dan mengirim distres Internasional Submatine Escape dan Rescue Leaison Office (ISMERLO).

Dua negara telah memberikan respons untuk memberikan bantuan pencarian, yaitu AL Singapura dan AL Australia.

Dugaan sementara, KRI Nanggala-402 kemungkinan mengalami black out saat menyelam, sehingga tidak terkendali dan tak dapat melaksanakan prosedur kedaruratan.

Sebagai informasi, KRI Nanggala-402 membawa 53 awak dengan rincian 49 ABK, 1 komandan kapal, dan 3 personel arsenal.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/23/103000165/trending-kri-nanggala-402-doa-keluarga-dan-warganet-mengalir-untuk

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke