Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update WNI di Luar Negeri: 2.942 Orang Positif Covid-19

Hal itu disampaikannya saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (24/1/2021).

"Per hari ini, total jumlah WNI di luar negeri yang positif Covid, 2942. Yang aktif dirawat 687. Yang sembuh, atau sudah negatif 2084. Yang meninggal 171," kata Judha.

Kasus WNI yang terinfeksi virus corona tersebar di 77 negara atau wilayah, dan 29 kapal.

Data-data tersebut merupakan akumulasi dari jumlah WNI di luar negeri yang terinveksi virus sejak 2020 lalu.

"Ini data yang kita catat sejak pandemi Covid tahun lalu," kata Judha.

Satu hari sebelumnya, terjadi penambahan kasus di Inggris dan Vatikan. Adapun untuk WNI di Korea Selatan ada yang terkonfirmasi sembuh dan sudah negatif Covid-19.

Judha menjelaskan,  Kemenlu dan perwakilan Indonesia di luar negeri selalu memastikan perlindungan bagi WNI.

"Tugas dari perwakilan RI adalah memastikan perlindungan bagi seluruh warga negara Indonesia yang ada di luar negeri," kata dia.

Kerja sama dengan negara setempat

Dalam melakukan penanganan pandemi, perwakilan Indonesia di luar negeri bekerja sama dengan otorita kesehatan negara setempat untuk melindungi WNI.

Kerja sama itu terkait perawatan bagi para WNI yang membutuhkan penanganan medis. 

Biaya perawatannya ditanggung oleh negara setempat. Hal ini juga berlaku bagi Indonesia dalam menjamin perlindungan warga negara asing.

"Jika mereka membutuhkan perawatan di rumah sakit, mereka dirawat di rumah sakit atas biaya dari negara setempat, karena hal itu pun kita lakukan untuk warga negara asing yang ada di Indonesia," jelas Judha.

WNI yang meninggal di luar negeri karena Covid-19

Hingga Minggu (24/1/2021) pukul 12.00 WIB, tercatat 171 WNI di luar negeri meninggal akibat infeksi virus corona.

Sesuai prosedur penanganan Covid-19, Kemenlu dan perwakilan Indonesia di luar negeri akan menghubungi pihak keluarga terkait proses pemakaman.

"Perwakilan (Indonesia) akan menerbitkan surat keterangan kematian. Kemudian kami menghubungi pihak keluarga untuk menanyakan rencana pihak keluarga mengenai pemakaman," ujar Judha.

Kemenlu dan perwakilan Indonesia di luar negeri memfasilitasi permintaan keluarga terkait pemakaman.

Dari total 171 kematian, semuanya dimakamkan di negara setempat. 

"Karena ini memang situasi khusus ya. Ada keperluan untuk menyegerakan pemakaman, apalagi kalau itu muslim. Jadi memang kami segerakan pemakaman," kata dia.

Vaksinasi WNI di luar negeri

Mengenai vaksinasi WNI di luar negeri, Judha menjelaskan, aturannya mengikuti kebijakan yang ditetapkan negara setempat.

Setiap negara memiliki kebijakannya masing-masing terkait vaksinasi Covid-19. Namun sebagian besar memiliki prioritas vaksinasi yang sama, yaitu mendahulukan tenaga kesehatan.

"Sama seperti di Indonesia, mereka memiliki prioritas mana saja warga yang perlu divaksinasi. Sama seperti di Indonesia, yang diprioritaskan pertama adalah tenaga kesehatan," jelas Judha.

Kemenlu masih melakukan pemetaan terkait perkembangan kebijakan vaksinasi di berbagai negara. 

Perkembangan kebijakan tersebut dapat dipantau melalui portal resmi Kemenlu, yaitu peduliwni.kemlu.go.id. Bisa juga melalui aplkiasi Save Travel yang tersedia di Playstore dan Appstore. 

Judha juga mengingatkan agar mereka yang hendak melakukan perjalanan internasional sebaiknya ditunda hingga situasi membaik.

"Kami mengimbau untuk menunda perjalanan-perjalanan yang sifatnya internasional, sampai kondisinya membaik. Kecuali untuk hal-hal yang sifatnya sangat mendesak," kata Judha.

Adapun untuk WNI di luar negeri, Judha juga mengimbau untuk mematuhi setiap protokol kesehatan yang diterapkan di masing-masing negara. 

https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/24/141800365/update-wni-di-luar-negeri--2.942-orang-positif-covid-19

Terkini Lainnya

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke