Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil 7 Orang Terkaya di Indonesia, Siapa Saja Mereka?

KOMPAS.com - Forbes baru-baru ini telah mengeluarkan daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2020 yang berasal dari berbagai latar belakang bisnis, usia, dan gender.

Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia memberikan dampak besar terhadap sektor perekonomian, salah satunya resesi ekonomi.

Bahkan, setengah dari 50 orang kaya yang didata oleh Forbes pun mengalami penurunan kekayaan. 

Meskipun demikian, orang-orang kaya ini hanya mengalami penurunan sebesar 1,2 persen dari kekayaannya tahun lalu.

Berikut profil 7 orang terkaya di Indonesia:

1. R. Budi & Michael Hartono (Rp 547,08 triliun)

Dilansir dari Forbes, Hartono bersaudara memperoleh kekayaannya dari investasi di Bank Central Asia (BCA).

Sumber kekayaan Hartono bersaudara juga berasal dari bisnis rokok Djarum yang sebelumnya dimiliki oleh ayah mereka, Oei Wie Gwan yang meninggal pada 1963.

Mengutip Kompas.com (13/9/2020), Hartono bersaudara mulai mengekspor rokok pada 1972 dan menciptakan rokok kretek mesin pertama mereka, yaitu Djarum Filter pada 1976.

Saat ini, mereka memiliki sekitar 60.000 pekerja di pabrik wilayah Kudus, Jawa Tengah, serta memiliki kekayaan atas merek elektronik Polytron dan real estate di Jakarta.

2. Keluarga Widjaja (Rp 167.79 triliun)

Masih dari sumber yang sama, keluarga Widjaja mewarisi bisnis dari Eka Tjipta Widjaja yang meninggal pada Januari 2019 pada usia 98 tahun. 

Saat ini keluarga Widjaja memiliki kekayaan atas Sinar Mas yang bergerak di bidang kertas, real estate, jasa keuangan, agribisnis dan telekomunikasi.

Prajogo Pangestu memulai bisnisnya di bidang perkayuan pada akhir 1970-an.

Ia memiliki perusahaan Barito Pacific Timber yang go public pada 1993, kemudian berganti nama menjadi Barito Pacific pada 2007 dan mengakuisisi 70 persen perusahaan petrokimia Chandra Asri.

Pada 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terbesar di Indonesia.

Mengutip Kompas.com (7/9/2020), ia menambah kepemilikan saham di Chandra Asri sebesar 6.813.400 lembar saham atau setara dengan 0,0038 persen dari total saham yang dimiliki perusahaan. 

4. Anthoni Salim (Rp 83,19 triliun)

Melansir Kompas.com (1/6/2020), Anthoni Salim memimpin Salim Group yang bergerak di perbankan, makanan, dan telekomunikasi.

Salim Group memiliki PT Indomarco Prismatama (Indomaret Group) yang merupakan bisnis gerai waralaba terbesar di Indonesia yang diperkirakan tumbuh sampai 7 gerai per hari. 

Anthoni Salim juga merupakan CEO Indofood.

Mengutip Forbes, Salims memiliki saham di firma investasi First Pacific yang terdaftar di Hong Kong, yang memiliki aset 21,9 miliar dollar AS di enam negara.

5. Sri Prakash Lohia (Rp 78,96 triliun)

Dikutip dari Kompas.com (31/7/2017), Sri Prakash Lohia bersama ayahnya, Mohan Lal Lohia pindah dari India dan merintis bisnisnya dengan berjualan kain di Indonesia.

Selang tiga tahun, ia mendirikan pabrik benang Indorama Synthetics di Purwakarta. Prakash menggelontorkan 10 juta dollar AS sebagai modal awal.

Pada 1992, ia melakukan diverifikasi, dengan merambah bisnis polyethyle yang merupakan bahan baku botol plastik seperti Coca-cola, Pepsi, dan Aqua.

Prakash juga mendirikan Indorama Ventures.

Saat ini, usahanya mencakup Indorama Shebin, Indorama IPLIK dan ISIN Lanka dengan produk memproduksi polyster, PETresin, polythyle, polypropylene hingga kain sarung tangan medis.

Pada 1995, Indorama masuk ke bisnis real estate.

Saat ini, bisnis Indorama sudah tersebar di 25 negara, termasuk di Asia Afrika dengan total karyawan mencapai 25 ribu orang. Saat ini, Prakash hanya mengamati bisnisnya dari Singapura.

6. Susilo Wonowidjojo (Rp 74,73 triliun)

Melansir Kompas.com (14/12/2018), Susilo Wonowidjojo memiliki kekayaan atas Gudang Garam yang memproduksi 96 miliar batang rokok pada 2019.

Selain rokok, Susilo Wonowidjojo juga merambah ke bidang aviasi dan telah membangun bandara di Kediri di atas lahan seluas 450 hektar dengan landasan pacu bandara sepanjang 3.000 meter.

7. Jogi Hendra Atmadja (Rp 60,63 triliun)

Masih dari Forbes, Jogi Hendra Atmadja merupakan pemilik Mayora, salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang menjual makanan seperti kopi, sereal, permen, dan biskuit 

Mayora telah memasarkan merek seperti Kopiko, Danisa, dan Roma di lebih dari 90 negara dan mempekerjakan 30.000 orang.

Jogi Hendra Atmadja dan Keluarganya merintis bisnis dengan membuat biskuit pada 1948 dan secara resmi mendirikan grup Mayora pada 1977.

(Sumber: Kompas.com/Rizal Setyo Nugoroho, Rosiana Haryanti | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Sakina Rakhma Diah Setiawan, Hilda B Alexander)

https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/14/090600165/profil-7-orang-terkaya-di-indonesia-siapa-saja-mereka-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke