Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Apa Itu Plak, Karang Gigi, Penyebab dan Cara Mencegahnya...

KOMPAS.com - Gigi menjadi bagian penting dari tubuh. Selain fungsinya, gigi yang terawat juga akan menunjang penampilan seseorang.

Setiap orang pasti ingin punya gigi yang bersih dan sehat, bahkan disarankan rutin melakukan pengecekan ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan.

Dengan rajin membersihkan, gigi akan terhindar dari plak dan karang gigi.

Apa itu plak dan karang gigi?

Melansir Healthline, plak merupakan lapisan lengket yang terbentuk pada gigi di setiap pagi, biasanya lapisan licin yang terasa saat pertama kali bangun tidur.

Ilmuwan menyebut plak sebagai biofilm, karena sebenarnya merupakan komunitas mikroba hidup yang dikelilingi lapisan polimer lengket.

Lapisan lengket membantu mikroba menempel pada permukaan di mulut, sehingga dapat tumbuh menjadi mikrokoloni yang berkembang.

Jika tidak dibersihkan secara teratur, plak dapat menumpuk mineral dari air liur dan mengeras menjadi zat berwarna putih atau kuning, disebut karang gigi atau tartar.

Tanpa pembersihan rutin, plak dapat mengeras menjadi karang gigi atau tartar.

Tartar menumpuk di sepanjang garis gusi di bagian depan dan belakang gigi.

Meskipun bisa dibersihkan dengan benang khusus gigi, seseorang mungkin butuh mengunjungi dokter gigi untuk menghilangkannya.

Plak dan tartar dapat menyebabkan bau mulut (penumpukan bakteri), menghancurkan enamel (lapisan luar gigi yang keras dapat membuat gigi sensitif dan berlubang).

Penyebab

Pada mulut terdapat banyak bakteri dan organisme lain yang masuk saat makan, minum, dan bernapas.

Akan muncul masalah saat strain bakteri tertentu menjadi berlebihan.

Saat makan karbohidrat, makanan, dan minuman manis, bakteri memakan gula menghasilkan asam dalam prosesnya. Asam tersebut dapat menyebabkan masalah seperti gigi berlubang, radang gusi, dan bentuk kerusakan gigi lainnya.

Kerusakan gigi akibat plak bahkan dapat terjadi di bawah gusi di mana tidak dapat dilihat. Ini dapat menggerogoti penyangga gigi.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya plak dan karang gigi, yaitu.

1. Kebersihan mulut yang baik

Membersihkan gigi setiap hari menjadi kunci penting agar bakteri dalam plak tidak merusak gigi dan gusi.

Sikat gigi dua kali sehari dan setelah mengonsumsi makanan manis.

The American Dental Association menyarankan dapat menyikat gigi dua kali sehari selama dua menit.

2. Menggunakan sikat gigi yang nyaman

Sikat gigi manual efektif menghilangkan plak jika digunakan dengan benar dan konsisten. Gunakan sikat berbulu atau benang yang lembut.

Sikat gigi secara miring dan masukkan gusi.

Arahkan sikat pada 45 derajat sehingga bisa mendapatkan bulu sikat di sudut antar gigi dan gusi, tempat plak bersembunyi.

Gerakkan sikat gigi secara lembut.

3. Pertimbangkan obat kumur

Literatur medis pada 2016 menyimpulkan, saat obat kumur digunakan bersamaan dengan menyikat dan membersihkan gigi dengan benang, dapat terjadi penurunan signifikan pada plak dan gingivitis.

Obat kumur mempunyai banyak bahan aktif yang berbeda, seperti klorheksidin (CHX), obat kumur probiotik, herbal, dan minyak esensial.

Menurut ADA, obat kumur yang mengandung bahan pelawan bakteri seperti cetylpyridinium, chlorhexidine , dan minyak esensial tertentu dapat melawan plak dan karang gigi.

Penting untuk diperhatikan bahwa bilasan ini harus digunakan bersamaan dengan menyikat dan membersihkan gigi dengan benang.

Cari pembilas pengendali plak atau karang gigi yang mempunyai izin resmi. Ikuti petunjuk pemakaian.

4. Makan buah dan sayur segar

Mengonsumsi buah dan sayur segar mendorong penguyahan yang kuat.

Ini membuat produksi air liur, dapat membantu membersihkan beberapa bakteri di mulut yang menghasilkan plak.

Sementara itu, sebuah studi menemukan bahwa minum teh hijau dapat mengurangi jumlah bakteri dalam mulut.

5. Pasta gigi

Salah satu cara agar karang gigi sulit terbentuk adalah menggunakan pasta gigi yang diformulasikan secara khusus.

Salah satunya, dapat menggunakan pasta gigi pengontrol tartar.

Pada 2008, sebuah studi yang membandingkan keefektifan pasta gigi pengendali karang gigi dengan pasta gigi berlubang menemukan, orang dengan pasta gigi pengendali karang gigi hampir 35 persen lebih sedikit kalkulus (plak yang terkumpul) di akhir penelitian, dibandingkan yang memakai pasta gigi berfluorida biasa.

Selain itu, bisa juga dengan pasta gigi soda kue karena sedikit abrasif.

Penelitian menunjukkan, pasta gigi dengan bahan ini dapat menghilangkan plak lebih baik daripada pasta gigi tanpa itu.

Perlu diingat untuk tidak menggunakan pasta gigi berbahan arang karena belum terbukti efektif dalam mengendalikan karang gigi.

Menurut penelitian dari Journal of American Dental Association, pasta gigi berbahan arang juga belum terbukti aman.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/14/193300965/mengenal-apa-itu-plak-karang-gigi-penyebab-dan-cara-mencegahnya-

Terkini Lainnya

Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Tren
Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Tren
Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Tren
Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Tren
7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

Tren
Batal Menggagas Benaromologi

Batal Menggagas Benaromologi

Tren
Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Tren
Disebut Hewan Pemalas, Berikut Beberapa Fakta Unik tentang Kungkang atau Sloth

Disebut Hewan Pemalas, Berikut Beberapa Fakta Unik tentang Kungkang atau Sloth

Tren
Ramai soal Aturan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Penjelasan Menkop-UKM

Ramai soal Aturan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Penjelasan Menkop-UKM

Tren
Ramai soal Mahasiswi Undip Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Mundur Usai Diungkap Warganet

Ramai soal Mahasiswi Undip Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Mundur Usai Diungkap Warganet

Tren
Head to Head Indonesia vs Irak, Tim Garuda Terakhir Menang pada Tahun 2000

Head to Head Indonesia vs Irak, Tim Garuda Terakhir Menang pada Tahun 2000

Tren
Sejarah Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia Piala Thomas dan Piala Uber, Apa Bedanya?

Sejarah Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia Piala Thomas dan Piala Uber, Apa Bedanya?

Tren
Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku 1 Mei 2024

Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku 1 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke