Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Corona di Madrid Melonjak, Menkes Spanyol Minta Utamakan Kesehatan Warga

KOMPAS.com - Pemerintah Spanyol mendesak pihak berwenang di Madrid untuk memperketat pembatasan di seluruh kota.

Pihak berwenang Madrid sebelumnya telah memperpanjang pembatasan pada Jumat (25/9/2020), tetapi menolak seruan untuk mengunci seluruh kota.

Pada Sabtu (26/9/2020), Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa mengatakan pembatasan saat ini tidak cukup jauh.

"Ada risiko serius bagi penduduk, bagi daerah tetangga," kata Illa, dikutip dari BBC, Sabtu (26/9/2020).

"Saya ingin mengulangi seruan agar langkah-langkah di Madrid ditinjau dengan mendengarkan ilmu pengetahuan, meninggalkan kepentingan politik, dan mengutamakan kesehatan warga negara," lanjutnya

Setiap daerah di Spanyol bertanggung jawab atas perawatan kesehatan, sehingga pemerintah pusat tidak memiliki kekuasaan untuk memberlakukan pembatasan itu.

Ibu Kota Spanyol itu kembali menjadi episentrum wabah virus korona Spanyol, setelah mencatat 12.272 kasus baru pada Jumat.

Spanyol dan banyak negara lain di belahan bumi utara telah menyaksikan gelombang kedua pandemi virus corona dalam beberapa pekan terakhir.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengeluarkan peringatan keras tentang potensi kebangkitan virus di Eropa dan di tempat lain, seiring memasuki musim dingin.

Kepala Tim Darurat WHO Mike Ryan mempertanyakan apakah negara-negara Eropa telah benar-benar kehabisan semua alat yang mereka miliki untuk mencegah putaran kedua penguncian nasional.

"Penguncian hampir merupakan pilihan terakhir dan untuk berpikir bahwa kami kembali ke wilayah resor terakhir pada September, itu adalah pemikiran yang cukup serius," kata jelas dia.

Situasi di Madrid

Wilayah Madrid menyumbang sekitar sepertiga dari semua kasus infeksi dan kematian di Spanyol.

Dalam beberapa pekan terakhir, kasus virus corona telah meningkat tajam, sehingga memberi tekanan pada sistem kesehatan karena penerimaan rumah sakit meningkat.

Dengan situasi yang semakin memburuk, pemerintah daerah Madrid telah memilih untuk tidak mengunci seluruh kota dan daerah sekitarnya.

Akan tetapi, pemerintah kemudian memutuskan akan memperluas pembatasan pergerakan ke delapan distrik lainnya, sehingga mempengaruhi sekitar satu juta orang.

Saat ini, pembatasan telah diberlakukan di 45 daerah di Madrid.

Mulai Senin (28/9/2020), penduduk hanya dapat meninggalkan zona mereka untuk pergi bekerja, sekolah, atau mencari perawatan medis.

Pertemuan sosial di setiap zona akan dibatasi hingga enam orang, taman umum akan ditutup, dan bisnis komersial harus tutup pada pukul 22.00.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/27/172900565/kasus-corona-di-madrid-melonjak-menkes-spanyol-minta-utamakan-kesehatan

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke