Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Cara Membayar Utang di Tengah Dampak Pandemi Covid-19

Akibatnya, perekonomian tidak berjalan dengan normal dan banyak orang yang mengalami penurunan penghasilan, bahkan kehilangan pekerjaan.

Padahal kebutuhan hidup sehari-hari tetap berjalan, bahkan mungkin bertambah, terkait kebutuhan perlindungan diri ekstra untuk menghindar dari infeksi virus SRAS-Cov-2.

Kebutuhan lain seperti kewajiban membayar cicilan utang juga tetap berjalan, jika ada, seperti cicilan kendaraan, cicilan rumah, dan sebagainya.

Lalu bagaimana caranya semua beban ini tetap terbayar di tengah minimnya pemasukan yang ada di saat pandemi?

Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group, Andy Nugroho menyebut ada 5 cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi masalah tersebut.

Kelima cara itu disampaikan oleh Andy saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/9/2020) siang.

1. Kalkulasikan jumlah aset dan besar cicilan

Langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan memperhatikan berapa banyak aset yang dimiliki dan berapa besar utang yang harus kita cicil setiap bulannya.

"Dari sini kita bisa berhitung berapa lama kita bisa bertahan untuk tetap membayar utang meskipun tidak ada pemasukan tambahan atau tidak ada pemasukan sama sekali," kata Andy.

Jadi, kita bisa menggunakan aset seperti tabungan yang kita miliki untuk membayar utang yang terus berjalan.

2. Negosiasi

Langkah kedua yang bisa dilakukan adalah mencoba melakukan negosiasi atau penawaran soal pembayaran cicilan.

"Coba bernegosiasi ulang dengan pihak pemberi kredit untuk memberikan relaksasi keringanan atau penundaan pembayaran kredit," sebutnya.

Meski tidak menyelesaikan masalah, namun setidaknya ini bisa meringankan beban di masa berat seperti sekarang ini.

3. Jual aset

Apabila upaya negosiasi tidak berhasil, maka mau tidak mau kita harus memutar otak bagaimana caranya cicilan itu bisa terbayar.

"Apabila negosiasi gagal atau permintaan relaksasi ditolak, maka kita harus bersiap untuk menjual suatu aset yang kita miliki untuk menutupi kewajiban tersebut," jelas Andy.

4. Merelakan barang disita

Sebenarnya ini kemungkinan terakhir atau terburuk jika memang tidak ada dana atau pemasukan yang bisa digunakan untuk membayar cicilan utang, yakni membiarkan barang kita disita petugas atau bank.

"Pada kondisi ekstem tidak ada lagi dana untuk membayar kewajiban ataupun tidak ada aset yang dapat dijual, maka mau tidak mau kita harus merelakan untuk dilakukan penyitaan atas barang yang kita cicil pembayarannya," ungkap Andy.

5. Cari pemasukan tambahan

Ini adalah opsi yang sesungguhnya bisa dilakukan, namun tidak mudah, yakni mencari pemasukan tambahan demi bisa membayar tanggung jawab cicilan utang.

"Alternatif lain yang sangat disarankan, segera mencari tambahan penghasilan/pekerjaan sampingan atau banting setir ke bisnis lain bila kita menyadari penghasilan kita sudah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayar kewajiban cicilan yang ada," imbuhnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/26/193100565/5-cara-membayar-utang-di-tengah-dampak-pandemi-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke