Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

20 Juta Orang Terinfeksi, Ini Update 6 Kandidat Vaksin Corona di Dunia

KOMPAS.com - Lebih dari 20 juta kasus infeksi virus corona telah dilaporkan dari penjuru dunia sejak dilaporkan pertama di Wuhan, China akhir 2019 lalu.

Sebanyak 739.784 orang meninggal dunia, sementara 13,2 juta lainnya dinyatakan telah sembuh.

Meski demikian, belum ada tanda-tanda pandemi itu akan menurun, mengingat kasus yang masih terus bertambah di banyak negara, termasuk Indonesia.

Sementara itu, para peneliti dunia kini sedang berlomba mengembangkan lebih dari 165 vaksin untuk melawan virus corona.

Dari jumlah itu, 30 vaksin di antaranya sedang dalam tahap uji coba pada manusia.

Biasanya, vaksin membutuhkan penelitian dan pengujian bertahun-tahun sebelum mencapai tahap klinis.

Tetapi para ilmuwan kini berusaha untuk menghasilkannya pada tahun depan dengan aman dan efektif.

Berikut perkembangan terkini status dari vaksin unggulan, dilansir dari New York Times (11/8/2020).

1. Moderna

Moderna mengembangkan vaksin berdasarkan massenger RNA (mRNA) untuk menghasilkan protein virus dalam tubuh.

Bekerja sama dengan National Institutes of Health, Moderna menemukan bahwa vaksin tersebut mampu melindungi monyet dari virus corona.

Pada Maret 2020, mereka menyuntikkan vaksin pertama ke dalam uji coba manusia dan memberikan hasil yang menjanjikan.

Setelah melakukan uji tahap II, mereka melakukan uji coba tahap III pada 27 Juli 2020. Uji coba terakhir akan melibatkan 30.000 orang sehat di sekitar 89 lokasi di sekitar Amerika Serikat.

2. BionNTech

Perusahaan Jerman BioNTechh telah menjalin kerja sama dengan Pfizer, perusahaan yang berbasih di New York dan pembuat obat China Fosun Pharma untuk mengembangkan vaksin mRNA mereka.

Pada Juli 2020, mereka mengunggah hasil dari uji coba tahap I dan II di Amerika Serikat dan Jerman. Mereka menemukan, bahwa vaksin itu mampu menghasilkan antibodi melawan SARS-CoV-2 serta kekebalan yang disebut sel T.

Beberapa relawan mengalami efek samping sedang seperti gangguan tidur dan nyeri lengan.

Pada 27 Juli 2020, mereka mengumumkan peluncuran uji coba tahap II dan III dengan 30.000 sukarelawan di Amerika Serikat dan negara lain termasuk Argentina, Brasil, dan Jerman.

3. AstraZeneca

Sebuah vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan AstraZeneca dan University of Oxford didasarkan pada adenovirus simpanse yang disebut ChAdOxl.

Sebuah penelitian pada monyet menemukan bahwa vaksin memberi mereka perlindungan.

Pada Mei 2020, Amerika Serikat memberikan dukungan kepada proyek tersebut senilai 1,2 miliar dollar. Uji coba tahap I dan II menunjukkan bahwa vaksin itu aman serta tidak menyebabkan efek samping yang parah.

Vaksin tersebut dapat meningkatkan antibodi terhadap virus korona serta pertahanan kekebalan lainnya. Mereka kini sedang melakukan uji coba tahap II dan III di Inggris dan India, serta uji coba Tahap III di Brasil dan Afrika Selatan.

Disebutkan juga bahwa mereka dapat mengirimkan vaksin darurat pada Oktober 2020. AstraZeneca mengatakan, total kapasitas produksi mereka untuk vaksin, jika disetujui, mencapai dua miliar dosis.

4. CanSinoBIO

Perusahaan China CanSino Biologics mengembangkan vaksin bersama Institut Biologi di Academy of Military Medical Sciences berdasarkan adenovirus yang disebut Ad5.

Pada Mei 2020, mereka menerbitkan hasil yang menjanjikan dari uji coba keamanan tahap I.

Kemudian di bulan Juli 2020, mereka melaporkan bahwa uji coba tahap II mereka menunjukkan bahwa vaksin tersebut menghasilkan tanggapan kekebalan tubuh yang kuat.

Dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, militer China telah menyetujui vaksin pada 25 Juni 2020 selama setahun sebagai "obat yang dibutuhkan secara khusus."

Pada 9 Agustus, kementerian kesehatan Saudi mengumumkan bahwa CanSino Biologics akan menjalankan uji coba tahap III di Arab Saudi

5. Sinopharm

Bekerja sama dengan Wuhan Institute of Biological Product, Sinopharm mengembangkan vaksin berdasarkan virus yang tidak aktif.

Pada Juli 2020, mereka meluncurkan uji coba tahap III di Uni Emirat Arab. Di bulan yang sama, Sinopharm mengatakan kepada media di China bahwa vaksin tersebut siap untuk digunakan publik pada akhir tahun ini.

6. Sinovac

Perusahaan China Sinovac Biotech kini sedang menguji vaksin yang disebut CoronaVac.

Pada Juni 2020 perusahaan mengumumkan bahwa uji coba tahap I dan II pada 743 sukarelawan tidak menemukan adanya efek samping yang parah dan menghasilkan tanggapan kekebalan.

Selain Brasil, Indonesia juga menjadi salah satu negara tempat pengujian vaksin tersebut.

 

https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/11/194700765/20-juta-orang-terinfeksi-ini-update-6-kandidat-vaksin-corona-di-dunia

Terkini Lainnya

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke