Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Penduduk Lebanon Bersatu Bersihkan Jalanan Pasca-ledakan...

KOMPAS.com - Ratusan pemuda Lebanon membuang dan membersihkan puing-puing reruntuhan bangunan setelah ledakan dahsyat pada Selasa (4/8/2020) petang.

Mereka melakukan hal tersebut karena tidak adanya operasi pembersihan yang diinisiasi oleh negara usai ledakan.

Mengutip Channel News Asia, Kamis (6/8/2020), seorang warga Lebanon bahkan menyindir negaranya soal perhatian terhadap warganya.

"Negara apa?" ejek Melisa Fadlallah sembari membersihkan puing-puing di distrik Mar Mikhail, daerah yang paling terpukul akibat ledakan.

Ledakan tersebut menimpa wilayah yang berjarak dekat dengan pelabuhan di Beirut dan meledakkan semua jendela dan pintu bar, restoran dan rumah serta apartemen.

Pada Rabu (5/8/2020), operasi pembersihan spontan dilakukan di sana, secercah solidaritas dan harapan mulai muncul setelah malam yang menghancurkan.

Dengan menggunakan sarung tangan plastik dan masker, Fadlallah melemparkan pecahan kaca sepanjang lengannya ke pintu gedung administrasi perusahaan listrik negara yang menjulang di atas distrik.

"Bagi saya, negara bagian ini adalah tempat pembuangan, dan atas nama para korban kemarin, tempat pembuangan yang membunuh mereka akan tetap menjadi tempat pembuangan," katanya kepada AFP.

Diketahui, ledakan di kawasan pelabuhan Beirut, Lebanon itu menewaskan sedikitnya 137 orang, melukai ribuan orang, dan menambah kemarahan publik yang meletus dalam protes tahun lalu terhadap pemerintah yang dianggap korup dan tidak efisien.

"Kami sedang berusaha untuk memperbaiki negara ini. Kami telah mencoba untuk memperbaikinya selama sembilan bulan tetapi sekarang kami akan melakukannya dengan cara kami sendiri," kata Fadlallah.

"Jika kita benar-benar berniat, mereka (kehadiran negara) pasti sudah ada di jalan sejak tadi malam membersihkan dan bekerja. Di mana mereka?," imbuhnya.

Beberapa pekerja pertahanan sipil dapat dilihat sedang memeriksa struktur bangunan tetapi jumlah mereka jauh lebih banyak daripada sukarelawan muda yang membanjiri jalan untuk membantu.

Dalam kelompok kecil, mereka dengan penuh semangat menyapu kaca di bawah bangunan yang hancur, menyeretnya ke dalam kantong plastik.

Yang lainnya memanjat tangga yang dipenuhi puing-puing untuk menawarkan rumah mereka kepada penduduk yang rumahnya hancur.

"Kami mengirim orang-orang ke rumah jompo dan orang cacat yang rusak untuk membantu mereka menemukan rumah," kata seorang sukarelawan Husam Abu Nasr.

"Kami tidak memiliki negara untuk mengambil langkah-langkah ini, jadi kami mengambil tindakan sendiri," katanya.

Beberapa masyarakat kota-kota di seluruh Lebanon telah menawarkan untuk menampung anggota keluarga di Beirut yang rumahnya terdampak ledakan.

Tak hanya itu, mereka juga memberikan bantuan berupa makanan, air minum, dan sandwich atau makanan ringan bagi yang menjadi korban.

"Saya tidak bisa membantu dengan membawa barang, jadi kami bawa makanan, air, cokelat dan dukungan moral," kata Rita Ferzli.

"Saya pikir setiap orang di sini harus membantu, terutama orang muda. Tidak ada yang harus duduk di rumah, bahkan senyuman membantu sekarang," lanjut dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/06/200500865/saat-penduduk-lebanon-bersatu-bersihkan-jalanan-pasca-ledakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke