Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Harus Scan Barcode Saat Memasuki Kawasan Malioboro

Selama pandemi virus corona di Indonesia, kawasan Malioboro sepi pengunjung seiring penerapan physical distancing.

Bangku-bangku di sepanjang trotoar tak lagi penuh sesak pengunjung, para pedagang kaki lima pun tak ada yang menggelar dagangannya.

Kondisi tersebut sudah berlangsung lebih dari dua bulan. Kini, di era new normal, Malioboro mulai membuka diri bagi pengunjung dengan sejumlah protokol kesehatan yang harus dipenuhi.

Kepala UPT Malioboro Ekwanto mengatakan, pihaknya saat ini masih menggodok SOP untuk menyambut kenormalan baru di kawasan Malioboro.

Salah satunya, pengunjung harus scan barcode saat memasuki kawasan tersebut.

"Sementara kami masih menggodok SOP yang ada. Malioboro kan tidak seperti destinasi-destinasi wisata yang ada di jogja, lebih terbuka," kata Ekwanto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/6/2020).

Pengelola kini juga tengah mencoba sejumlah protokol di kawasan itu untuk pra-new normal.

Ekwanto mengatakan, pra-new normal merupakan salah satu tahapan panjang sebelum Malioboro dinyatakan aman untuk dikunjungi sebagai destinasi wisata.

"Nanti ada simulasi. Setelah simulasi dievaluasi oleh Gugus Tugas Provinsi, setelah itu sosialisasi dan baru uji coba. Setelah semua tahapan itu, baru dideklarasikan bahwa Malioboro benar-benar aman untuk dikunjungi sebagai destinasi wisata," jelas dia.

Meski demikian, warga kini telah diperbolehkan mengunjungi Malioboro dengan sejumlah protokol ketat.

Selain itu, pengunjung harus melewati uji pemeriksaan suhu yang dilakukan oleh petugas di dua pintu masuk itu.

Jika memiliki suhu 37,4 derajat celcius, maka pengunjung tak diperkenankan masuk.

Para pengunjung juga harus melakukan scan barcode yang tersedia dan mengisi sejumlah data.

"Kalau tidak punya ponsel Android, jangan harap bisa masuk Malioboro karena harus menggunakan barcode. Pengunjung hanya memasukkan barcode kemudian akan diarahkan ke menu yang memuat data diri yang harus diisi. Kalau belum punya, harap mengunduh aplikasi QR Scanner," kata dia.

Menurut dia, pengisian data itu diperlukan sebagai antisipasi jika suatu saat muncul kasus virus corona yang melibatkan kawasan itu.

Penerapan barcode ini sudah berlaku sejak Kamis (11/6/2020).

Tak hanya itu, pihaknya juga telah mewajibkan masker bagi pengunjung Selasa (9/6/2020).

"Pengunjung juga harus mengenakan masker, PKL pun kalo tidak pakai masker akan ditutup, jadi harus memberi contoh pada pengunjung," ujar Ekwanto.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/12/193900865/alasan-harus-scan-barcode-saat-memasuki-kawasan-malioboro

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke