Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi Pandemi Global, Kenali 3 Gejala Awal Covid-19

KOMPAS.com - Virus corona telah menginfeksi sekitar 128.343 orang di seluruh dunia hingga Jumat (13/3/2020) pagi ini. 

Kendati 68.324 di antaranya telah pulih, virus SARS-CoV-2 tersebut telah menewaskan 4.720 orang secara global.

Penyebarannya sangat cepat bahkan sampai ke negara di luar China, tempat pertama kali virus terindentifikasi.

Masifnya penyebaran virus corona membuat sejumlah negara mengambil kebijakan seperti membatasi perjalanan hingga mengunci wilayahnya.

Saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa wabah virus corona jenis baru tersebut menjadi pandemi global.

Gejala

Meskipun ditemukan sejumlah kasus yang tak menunjukkan gejala umum Covid-19, sejumlah tanda masalah kesehatan dapat dijadikan perhatian khusus.

Juru bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto mengatakan, pengenalan gejala-gejala awal Covid-19 menjadi hal terpenting dari penyebaran virus ini.

Secara umum gejala-gejala awal yang terjadi saat ini, lanjut dia, yaitu 80 persen panas, sekitar 60 persen batuk, dan pilek.

Jika tanda-tanda awal tersebut dibiarkan, dapat berisiko kesulitan bernapas yang ditandai dengan adanya pneumonia.

”Kalau kesulitan bernapas maka berikutnya akan jatuh pada kondisi kekurangan oksigen,” kata Yurianto seperti dikutip dalam keterangan tertulis yang dirilis Setkab, Kamis (12/3/2020).

Apabila terjadi kekurangan oksigen maka organ yang terkena diawali dengan kegagalan ginjal, kegagalan jantung, kegagalan liver, hingga akhirnya jatuh pada kondisi multiorgan failure atau beberapa organ yang menjadi gagal.

“Ini yang menyebabkan kematian,” ujarnya.

Daya tahan tubuh drop

Menurut Yurianto, munculnya pneumonia menyebabkan daya tahan tubuh seseorang menjadi turun sehingga akan terjadi infeksi opportunistic.

Infeksi ini merupakan infeksi dari bakteri-bakteri yang semula mampu ditahan tetapi sekarang sudah tidak mampu lagi ditahan sehingga kemudian terjadilah sepsis atau komplikasi berbahaya akibat infeksi.

”Di dalam usus besar kita normalnya itu ada bakteri karena bakteri di usus besar itu gunanya adalah untuk membusukkan sisa makanan,” kata dia.

Pada kondisi kekebalan tubuh yang masih bagus, maka jumlah bakterinya terkendali.

Namun, begitu tidak lagi memiliki daya tahan tubuh yang kuat maka bakteri akan tumbuh luar biasa banyaknya yang akan berpengaruh pada sistem tubuh, sehingga terjadi infeksi menyeluruh, dikenal sebagai sepsis.

Sepsis bakteri tersebut yang sering menyebabkan kematian.

Dalam Undang-Undang 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, kondisi Covid-19 saat ini sudah masuk kategori bencana yang sumbernya dari tiga hal yakni alam, non-alam, dan sosial.

Tanggap darurat

Yuri menambahkan, untuk bencana non-alam yang disebutkan dalam aturan tersebut adalah wabah.

“Ini sudah wabah dan kita sudah melakukan respons, artinya sudah tanggap darurat. Jangan dimaknai bencana ini kayak gempa bumi gitu ya. Kita sudah melakukan reaksi, sudah melakukan tanggap darurat,” ujarnya.

Salah satu bentuk tanggap darurat yang dilakukan merupakan tracing.

Sementara itu, terkait antisipasi penyebaran dari kasus imported case, proses deteksi dini sudah dilakukan kepada pendatang.

Meskipun apabila menggunakan thermal scanner maka tidak akan terdeteksi, namun hanya dapat terdeteksi dengan menggunakan HAC (Health Alert Card).

HAC ini diakui Yuri, yang juga menjabat Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, sebagai upaya deteksi yang dilakukan pemerintah.

”Karena dia merasa dari luar negeri dan berasal dari daerah yang infeksinya cukup tinggi dan dia menerima Health Alert Card maka pada saat dia mulai merasakan tidak enak dia mendatangi beberapa rumah sakit dan kemudian menunjukkan kartunya itu. Inilah yang menjadi upaya deteksi kita,” papar dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/13/075600565/jadi-pandemi-global-kenali-3-gejala-awal-covid-19

Terkini Lainnya

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke