Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ranu Manduro "Feeling Good" di Mojokerto, Ramai setelah Viral hingga Akhirnya Ditutup...

KOMPAS.com - Ranu Manduro. Nama Ranu Manduro tiba-tiba menjadi perhatian setelah sebuah video viral di media sosial pada awal pekan lalu.

Dalam video yang beredar, terlihat pemandangan di Ranu Manduro, Mojokerto, Jawa Timur, yang disebut seperti di New Zealand.

Sejumlah video beredar, salah satunya dibagikan pemilik akun Instagram @Adoel_Sohib. 

Dalam unggahannya, @Adoel_Sohib menuliskan "Mirip” #NewZealand ya ?."

Bahkan, pada akhir pekan kemarin, terjadi kemacetan parah karena banyaknya kendaraan yang membawa pengunjung ke sana.

Situasi padatnya kawasan Ranu Manduro pun banyak dibagikan warganet.

Menurut dia, Ranu Manduro merupakan kawasan pertambangan aktif, bukan tempat wisata.

"Itu wilayah pertambangan aktif, tidak resmi (tempat wisata). Dulu izinnya untuk pertambangan, bukan untuk tempat wisata," kata Susilo saat dihubungi Kompas.com, Minggu (1/3/2020) malam.

Lokasi Ranu Manduro sendiri terletak di Desa Manduro Manggung Gajah Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Susilo mengaku tak tahu persis berapa lama tempat tersebut ditinggalkan sejak terakhir kali digunakan.

"Ya sudah lama. Cuma tahunya belakangan ini karena musim hujan tumbuh rerumputan. Kalau musim kemarau ya kering dan gersang, karena enggak ada sumber air," papar dia.

Meski demikian, kata Susilo, pihaknya tidak mempermasalahkan apabila Ranu Manduro tersebut digunakan untuk tempat wisata yang dikelola desa setempat.

Pemda sendiri belum ada wacana menjadikannya resmi sebagai lokasi wisata.

"Sementara belum ada, karena itu lahan milik swasta. Kalau dijadikan tempat wisata harus dikaji dulu terkait kesesuaian tata ruang dan perizinannya. Untuk dikelola bisa saja kerja sama desa setempat dengan pemilik lahan," kata Susilo.

Ditutup

Perkembangan terakhir, seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (1/3/2020) malam, di pintu masuk menuju kawasan Ranu Manduro tertulis 'Dilarang Keras Wilayah Pertambangan Tanpa Izin'.

Menurut Kepala Desa Manduro Manggung Gajah, Eka Dwi Firmansyah, kawasan padang rumput itu ditutup oleh pihak pemilik lahan, PT Wira Bumi.

Ia menyebutkan, warga telah berkomunikasi dengan pemilik lahan untuk membuka kembali kawasan Ranu Manduro demi kepentingan warga.

Sejak viral dan banyak dikunjungi wisatawan, warga bisa mendapatkan penghasilan di Ranu Manduro. 

Susilo juga membenarkan, pemilih lahan sudah melarang untuk memasuki kawasan itu.

Ia juga mengingatkan masyarakat yang berkunjung ke Ranu Manduro agar berhati-hati.

Alasannya, tanah di Ranu Manduro labil, banyak kubangan, tebing bebatuan, dan saat ini memasuki musim penghujan.

"Cuaca masih ekstrem hujan deras disertai angin kencang. Harus waspada dan hati-hati," ujar Susilo. 

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/02/053000765/ranu-manduro-feeling-good-di-mojokerto-ramai-setelah-viral-hingga-akhirnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke