Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KLARIFIKASI] Video Perempuan di Sumba Diduga Kawin Tangkap

KOMPAS.com - Video seorang perempuan terlihat sedang dibawa oleh beberapa orang beredar viral di media sosial pada Jumat (6/12/2019).

Saat dibawa, perempuan tersebut berusaha melepaskan diri dengan cara meronta-ronta, namun tidak berhasil lepas.

Dalam narasi unggahan video itu, disebutkan kejadian tersebut diduga sebagai kawin tangkap yang terjadi di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Benarkah tindakan penangkapan itu terjadi di Sumba dan merupakan kawin tangkap?

Narasi yang beredar

Vdeo berdurasi 30 detik ini diunggah oleh akun Facebook bernama Rally Remijawa pada Jumat (6/12/2019) pukul 18.39 WITA.

Video itu juga dilengkapi dengan narasi yang menyebutkan, tindakan penangkapan itu merupakan kawin tangkap yang biasa terjadi di Sumba, NTT.

Rally juga mengunggah video dan narasi yang serupa di akun Twitter-nya, @RallyTsog.

Video ini mendapatkan beragam respons dari warganet, dibagi ulang lebih dari 13.000 kali dan disukai lebih dari 9.600 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Sementara, untuk unggahan di Facebook, video itu sudah ditonton sebanyak lebih dari 17.000 kali.

Penjelasan Budayawan Sumba

Menanggapi adanya video viral itu, Pemerhati Budaya Sumba, Pater Roberst Ramone CSsR menjelaskan, kejadian dalam video benar terjadi di Sumba, NTT.

"Tepat tanggal 6 Desember kurang lebih jam 06.30 WITA pria datang ke kos bersama keluarga dan membawa wanita (M) itu," ujar Pater ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (8/12/2019).

Ia mengatakan, perempuan dalam video itu berinisial M.

Diketahui, M dan seorang pria (W) telah hidup bersama selama setahun di rumah kos. Dalam perjalanannya, keduanya mengalami suatu permasalahan.

Oleh karena itu, pihak keluarga dari kedua belah pihak mengadakan pertemuan di tikar adat membahas permasalahan tersebut.

Tetapi, dari pertemuan itu belum mendapatkan solusi.

Pihak kos juga telah memberi sejumlah arahan agar masalah tersebut diselesaikan, lantaran mereka dinilai warga sering terjadi cekcok di kos.

Akhirnya, ketika M sedang duduk di depan kos, warga sekitar memboyongnya ke suatu tempat untuk dipertemukan kepada W.

Persis dengan kejadian yang terekam dalam video viral itu.

"Keluarga wanita mengikuti serta melaporkan W ke polisi. Tak lama setelah itu, M sudah kembali ke kekeluarganya," ujar Pater.

Pater menjelaskan, kawin tangkap terjadi sekitar era 1970-1980-an. Saat ini, menurut dia, sudah sangat jarang terjadi. 

https://www.kompas.com/tren/read/2019/12/14/194400565/-klarifikasi-video-perempuan-di-sumba-diduga-kawin-tangkap

Terkini Lainnya

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke