Termuda di Dunia, Sanna Marin Jadi PM Finlandia pada Usia 34 Tahun

Marin, yang berusia 34 tahun, disebut sebagai pemimpin termuda negara di dunia.

Sanna Marin menggantikan pemimpin sebelumnya, Anti Rinne. Rinne mengundurkan setelah partai koalisinya, Center Party, menarik dukungan karena menurunnya tingkat kepercayaan terhadap Rinne.

Center Party juga mengkritisi gaya kepemimpinan Rinne atas insiden Posti yang terjadi selama dua minggu.

Insiden ini meluas hingga industri lain.

Hasil voting anggota Partai Sosial Demokrat menghasilkan suara 32-29 hari, Minggu (8/12/2019), memenangkan Sanna Marin atas pesaingnya, Antti Lindtman.

"Sekarang kita harus melihat ke depan," kata Marin, setelah mengalahkan pesaingnya Antti Lindtman dalam penghitungan suara partai. 

Ia mengungkapkan, banyak pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Selain itu, Marin mengingatkan adanya program gabungan dari pemerintah yang harus dilaksanakan. 

Partai yang dipimpin Marin menjadi yang terbesar di antara lima anggota koalisi pemerintahan dalam pemilihan yang dilakukan bulan April.

Oleh karena itu, Partai Sosial Demokrat dapat menunjuk sendiri salah satu pos perdana menterinya. 

Melansir Reuters, karier politik Marin naik dengan cepat sejak menjadi Kepala Dewan Kota Tampere di usia 27 tahun.

Ia juga telah menjadi Wakil Ketua Partai dan anggota parlemen sejak 2015.

Marin juga menjabat sebagai menteri transportasi dan komunikasi. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Pemimpin Deputi. 

Menurut surat kabar terbesar Finlandia, Helsingin Sanomat dan Ilta-Sanomat, Marin akan menjadi perdana menteri termuda di dunia saat ia resmi menjabat nantinya.

Ia juga menjadi pemimpin wanita ketiga di Finlandia.

Finlandia saat ini memegang jabatan kepemimpinan bergilir dari Uni Eropa hingga akhir tahun.

Melansir Time, pada Minggu (8/12/2019), Partai Sosial Demokrat dan empat partai koalisinya menyebutkan, mereka berkomitmen dengan persetujuan pemerintah setelah pemilihan pada April dan akan melanjutkan pemerintahan baru yang dipimpin Marin.

Pemerintahan yang baru masih akan menduduki kursi mayoritas sebanyak 117 dari 200 kursi Eduskunta atau parlemen.

Selain itu, Sosial Demokrat ingin menjadikan Rinne, pemimpin sebelumnya, untuk menjadi Juru Bicara Parlemen.

Sementara, Marin akan mengambil alih jabatan di tengah gelombang aksi mogok yang dilakukan selama tiga hari.

Aksi ini menghentikan produksi di beberapa perusahaan besar di Finlandia.

Konfederasi Industri Finlandia memperkirakan bahwa aksi mogok tersebut akan membuat perusahaan mengalami kerugian sebesar sekitar 550 juta dollar AS.