Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Berakhirnya Perang Dunia I

Konflik global pertama ini merenggut nyawa 9 juta tentara, saementara 12 juta lainnya mengalami luka-luka.

Setidaknya 5 juta warga sipil meninggal karena penyakit dan kelaparan. Bukan itu saja, perang ini pun turut menyebabkan kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Lalu pada 11 November 1918, seluruh negara yang turut dalam konflik ini menyetujui pakta damai untuk menghentikan perang dan melakukan negosiasi.

Kemudian pada tangga; 28 Juni 1919, Jerman serta negara-negara Sekutu (termasuk Inggris, Perancis, Italia, dan Rusia menandatangani Perjanjian Versailles. Penandatanganan perjanjian ini secara resmi mengakhiri perang.

Pemicu Perang

Berbagai literatur dunia menjelaskan, PD I dipicu pembunuhan pewaris Kerajaan Austro-Hongaria, Archduke Franz Ferdinand. Franz Ferdinand ditembak mati pada 28 June 1914 saat sedang berada di Sarajevo, Bosnia.

Melansir laman History, pembunuhnya adalah Gavrillo Princip, seorang nasionalis Serbia. Princip berharap pembunuhan sang putra mahkota dapat menjadi pembenaran munculnya nasionalisme Slavia.

Ternyata, peristiwa itu memicu konflik yang lebih besar. Atas kejadian itu, Pemerintah Austro-Hongaria menyalahkan Serbia dan memberikan ultimatum utnuk segera menyelesaikan perkara ini.

Tetapi, jawaban Serbia tidak menyenangkan dan membuat konflik semakin panas.

Karena tidak ada tindak lanjut, masalah yang awalnya hanya melibatkan negara-negara Balkan tersebut meluas, dan membuat Austro-Hongaria mendeklarasikan perang.

Namun dukungan dari Rusia pada 28 Juni 1914, membuat deklarasi tersebut tertunda. Pemerintah Austro-Hongaria kala itu meminta jaminan perlindungan dari Kaisar Jerman, Wilhelm II.

Mereka menuntut agar Jerman turut membantu ketika negara itu mendapat serangan dari Rusia. Namun Rusia kemudian melakukan mobilisasi untuk membela Serbia yang sebelumnya dihujani oleh bom. Pernyataan dukungan itu mendapatkan dukungan dari sekutu Rusia, Perancis.

Perancis lalu merespons kejadian ini dengan menyatakan perang terhadap Jerman pada 3 Agustus. Lalu Jerman menduduki Belgia. Peristiwa ini membuat Inggris menyatakan perang dengan Jerman.

Perang antarnegara pecah. Dari awal perang, pertempuran sudah berlangsung dengan brutal. Sebanyak satu juta tentara tewas dalam waktu satu tahun sejak pertempuran dilakukan.

Perang juga meluas dengan melibatkan Turki Ottoman yang bergabung dengan Jerman pada Oktober 1914.

Kemudian, Sepanjang 1916, Jerman dan Inggris saling melancarkan serangan di front barat. Namun, tak satu pun yang sukses memukul mundur lawannya.

Adapun di fornt timur, Jerman sukses membombardir Rusia karena buruknya pengorganisasian militer negara itu.

Hasilnya, Rusia menderita kekalahan berat. Negeri Beruang Merah itu juga direpotkan dengan munculnya Revolusi Bolshevik setelah tergulingnya Tsar beserta keluarganya.

Tekanan ini lalu membuat Rusia terpaksa menekan perjanjian damai dengan jerman sekaligus keluar dari peperangan.

Namun, mundurnya Rusia membuat Jerman mengalihkan serangan ke front timur pada Maret 1918. Serangan tersebut lalu mampu dihalau oleh Sekutu yang saat itu melibatkan pasukan Amerika Serikat.

Pada akhirnya, Jerman mengalami kekalahan. Para perwiranya menawarkan gencatan senjata pada 28 September 1918.

Tawaran ini disambut oleh Kekaisaran Austro-Hongaria yang juga menawarkan hal serupa pada 4 November 1918. Kemudian sehari setelahnya, Kaisar Jerman turun takhta, dan membuat negeri itu meneken perjanjian serupa pada 11 November 1918.

Belum benar-benar berakhir

Meski perjanjian perdamaian telah ditandatangani pada tanggal 11 November, namun ternyata hal itu belum membuat perang benar-benar berakhir.

Laman History of Government dari Pemerintah Inggris menyebutkan, saat itu hanya terjadi gencatan senjata. Adapun Perjanjian Versailles berlaku dalam jangka waktu 36 hari. Setelah itu, perjanjian gencatan senjata itu harus diperbarui.

Entente atau persekutuan tiga negara, Rusia, Britania Raya, dan Perancis telah menyetujui gencatan senjata dengan Bulgaria pada 29 September.

Ottoman juga menyetujui penghentian perang pada tanggal 30 Oktober, sementara Pemerintah Austro-Hongaria menyetujui gencatan senjata pada 3 November.

Setelah itu, berturut-turut beberapa negara mulai menghentikan perang dengan Jerman yang menjadi negara terakhir untuk mengumumkan gencatan senjata.

Gencatan senjata dengan Jerman disepakati dan mulai berlaku pada tanggal 11 November pukul 11.00. Namun ternyata, beberapa pertempuran masih terjadi setelah penandatanganan perjanjian.

Komandan Pasukan Ekspedisi Amerika, Jenderal John Pershing tidak menyetujui adanya rencana perdamaian itu.

Sebelum penandatanganan dilakukan pukul 11.00, dia memerintahkan pasukannya untuk terus menyerang dan tidak mengindahkan perintah untuk menghentikan perang sebelum pukul 11.00

Alhasil, pada 11 November saja, sebanyak 11.000 orang tewas, hilang, dan cedera. Dari jumlah itu, lebih dari 3.500 orang di antaranya adalah warga Amerika Serikat.

Akibat dari hal ini, Pershing harus menghadapi sidang kongres dan menjelaskan mengapa ada banyak kematian ketika gencatan senjata sudah diketahui sebelumnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/11/154238565/hari-ini-dalam-sejarah-berakhirnya-perang-dunia-i

Terkini Lainnya

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut sebagai Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut sebagai Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke