Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ashanty Idap Autoimun, Ternyata Risiko Penyakit Ini bisa Meningkat Akibat Stres

KOMPAS.com - Penyanyi Ashanty kembali menjadi sorotan netizen setelah menceritakan lebih lanjut kondsinya.

Istri Anang Hermansyah itu tidak bisa mengonsumsi antibiotik karena penyakit autoimun yang dideritanya.

Alhasil, lengannya mengalami pembengkakan karena reaksi tubuh terhadap suntikan vitamin C yang bertujuan untuk menambah daya tahan.

Penyakit autoimun adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang tubuh kita.  Sistem kekebalan biasanya melindungi diri dari kuman seperti bakteri dan virus.

Ketika ada bakteri atau virus yang masuk, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi untuk menyerang bakteri atau virus tersebut. Penyakit in ternyata juga bisa dipicu oleh stres.

Sebuah studi juga membuktikan, mereka yang mengalami stres kronis berisiko lebih tinggi untuk mengalami autoimun.

Dalam riset ini, peneliti menganalisis 100.000 orang yang didiagnosis mengalami stres.

Peneliti juga membandingkan kecenderungan mereka untuk mengembangkan penyakit autoimun setidaknya satu tahun kemudian dengan 126.000 saudara kandung mereka, dan satu juta orang lainnya yang tidak memiliki gangguan terkait stres.

Dari hasil riset, terungkap bahwa individu yang didiagnosis stres 36 persen lebih mungkin mengalami 41 jenis penyakit autoimun, termasuk rheumatoid arthritis, psoriasis, penyakit Crohn dan penyakit celiac.

"Pasien yang menderita reaksi emosional parah setelah trauma atau tekanan kehidupan lainnya harus mencari perawatan medis," ucap Dr. Huan Song, selaku pemimpin riset.

Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan untuk menghindari masalah kesehatan kronis akibat stres.

Sayangnya, peneliti belum bisa menemukan mengapa stres bisa mempengaruhi risiko penyakit autoimun.

Namun, peneliti menduga mereka yang mengalami stres lebih mungkin mengembangkan gaya hidup tak sehat seperti merokok.

Padahal, gaya hidup tersebut bisa meningkatkan risiko penyakit autoimun tertentu, termasuk rheumatoid arthritis dan multiple sclerosis.

Melansir laman Psychology today, pengobatan antidepresan untuk penderita PTSD atau Post-traumatic stress disorder dapat mengurangi risiko penyakit autoimun.

Dengan demikian, mengobati gangguan stres bisa menjadi cara mencegah berkembangnya penyakit automimun.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/09/060000865/ashanty-idap-autoimun-ternyata-risiko-penyakit-ini-bisa-meningkat-akibat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke