Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral Pemalakan di Tol Palembang, Begini Tanggapan Hutama Karya

KOMPAS.com – Sebuah video tentang pemalakan truk viral di media sosial Facebook. Video tersebut dibagikan oleh akun Adi Marley dalam sebuah grup Facebook dump truk modifikasi.

Sampai dengan hari ini Senin (30/9/2019), video tersebut telah dibagikan lebih dari 10 ribu kali, dan mendapatkan reaksi lebih dari 2 ribu kali.

Dalam postingannya, Adi menceritakan pemalakan tersebut terjadi di tol arah Palembang tepatnya di daerah Sodong.

“Pemalakan di tol arah Palembang tepatnya di Sodong pagi pagi udah abis 500 ribu coyy menurut kalian gimana gadss,” tulisnya.

Konfirmasi Kompas.com:

Terkait berita tersebut, Senin (30/9/2019) Kompas.com menghubungi pengembang tol Trans Sumatera, Hutama Karya. 

Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, M. Fauzan mengatakan peristiwa yang terjadi di video dan viral tersebut terjadi di ruas tol yang belum beroperasi. Sebab Sodong masuk dalam ruas tol Terbanggi besar-Pematang panggang-Kayu Apung sepanjang 189 km.

"(Tol) sudah selesai fisik, sekarang tahap uji layak operasi dari Kementerian PUPR. Dan dijadwalkan diresmikan 10 Oktober 2019," katanya menjelaskan.

Lantaran belum diresmikan, kendaraan umum, imbuhnya juga belum diperbolehkan lewat. Saat disinggung terkait adanya pemalakan truk di video tersebut, pihaknya memastikan bahwa truk yang dimaksud merupakan truk milik kontraktor yang terlibat dalam pengerjaan tol tersebut.

"Untuk isu keamanan ini akan kami koordinasikan dengan kontraktor yang bekerja," katanya lagi.

Truk Kontraktor

Pihaknya berjanji akan melakukan koordinasi dengan pihak lain terkait adanya dugaan pemalakan tersebut. Termasuk adanya dugaan keterlibatan pihak internal hingga masyarakat sekitar.

"Yang lewat masih truk miliknya internal kontraktor. Kalau yang malak kami belum tahu juga," papar dia.

Fauzan menambahkan, saat ini ruas tol yang ada di jalur Lampung-Palembang terbagi menjadi tiga. Yakni: Bakauheni-Terbanggi sepanjang 140 km, di mana tol tersebut sudah beroperasi dan berbayar.

Kedua, Terbanggi Besar-Pematang Panggang–Kayu Agung sepanjang 189 km dan Kayu Agung-Palembang sepanjang 33 km.

"Ruas tol Terbanggi besar-Pematang panggang-Kayu Apung sudah selesai secara fisik, sekarang tahap uji layak operasi dari Kementerian PUPR, dijadwalkan diresmikan 10 Oktober 2019," kata dia.

Terakhir, yakni ruas tol Kayu-Agung-Palembang sepanjang 33 km masih dalam tahap pengerjaan fisik dan akan dioperasikan secara fungsional pada 10 Oktober 2019.

"Ruas 1 dan 2 dimiliki BUJT PT Hutama Karya dan ruas dimiliki BUJT Waskita Toll Road, anak perusahaan PT Waskita Karya," pungkasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/30/165056765/viral-pemalakan-di-tol-palembang-begini-tanggapan-hutama-karya

Terkini Lainnya

Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum 'Ditelan' Everest

Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum "Ditelan" Everest

Tren
Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Tren
Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Tren
Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Tren
Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Tren
Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Tren
Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Tren
45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

Tren
Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Tren
4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

Tren
Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Tren
Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Tren
55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke