Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hati-hati, Anak Obesitas Rentan Asma

Satia sempat dirawat di Puskermas karena mengalami batuk dan sesak nafas.

Diberitakan Kompas.com, Minggu (29/9/2019), dalam pemeriksaan terakhir kesehatannya, Satia menderita asma.

Rentan asma

Mereka yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas, dua hingga tiga kali lebih tinggi rentan terserang asma.

Menurut para peneliti, obesitas dapat menyebabkan inflamasi pada sistem kardiovaskuler.

Pada kondisi ini, jaringan lemak di sekitar pembuluh darah paru-paru menyebabkan paru lebih sensitif terhadap rangsangan udara dari luar.

Hal inilah yang memicu gejala asma pada anak-anak yang kegemukan atau obesitas.

Penelitian yang diterbitkan dalam Experimental Biology and Medicine menyatakan, mereka yang obesitas dan asma sekaligus harus ditangani medis, tak bisa mengandalkan perawatan di rumah.

Alasannya, mereka dengan berat badan berlebih juga sangat mungkin mengalami komplikasi lain.

Komplikasi itu di antaranya sesak napas saat tidur hingga tekanan darah tinggi, yang membuat serangan asma semakin parah.

Selain itu, tumpukan lemak bisa memengaruhi kerja obat asma sehingga reaksi obat yang digunakan pada orang obesitas tidak bekerja efektif.

Tumpukan lemak berlebihan di perut juga memengaruhi kapasitas paru-paru.

Kadar leptin yang tinggi pada orang dengan berat badan berlebih juga bisa memicu serangan asma.

Lepti merupakan hormon pengatur rasa kenyang. Namun, pada orang dengan berat badan berlebih, hormon tersebut diproduksi lebih tinggi karena makanan yang terus-menerus masuk ke dalam tubuh.

Ketika jumlahnya berlebih, otak justru tidak bisa mendapatkan sinyal rasa kenyang.

Selain asma, tingginya hormon leption juga menyebabkan tubuh mengalami radang di berbagai jaringan, termasuk paru-paru.

Tanda anak obesitas

Memang tidak ada tanda atau gejala pasti mengenai obesitas pada anak.

Biasanya, anak hanya terlihat lebih gemuk dari anak seusianya.

Selain itu, penyebaran lemak tubuh bisa berbeda-beda di setiap anak. Faktor genetik juga bisa memengaruhi bentuk tubuh anak.

Cara satu-satunya untuk memastikan berat badan anak adalah dengan rutin memeriksakan anak ke dokter atau Puskesmas untuk memantau tinggi dan berat badannya sesuai grafik tumbuh kembangnya di Kartu Menuju Sehat (KMS).

Jika grafik sudah mengikuti garis hijau, artinya anak memiliki berat badan normal.

Sebaliknya, jika berada di atas garis hijau, artinya anak memiliki berat badan berlebih.

Di Indonesia, anak sudah termasuk kategori obesitas jika perbandingan antara berat badan dan usia anak mencapai lebih dari 3 standar deviasi yang tertera pada Kartu Menuju Sehat (KMS).

Orangtua harus benar-benar memerhatikan berat badan sang anak.

Selain asma, anak yang kelebihan berat badan rentan mengalami diabetes, kolesterol tinggi, penyakit jantung, tekanan darah tinggi hingga kanker ketika mereka dewasa nanti.

Oleh karena itu, berat badan anak yang tidak ideal harus diwaspadai.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/30/060500565/hati-hati-anak-obesitas-rentan-asma

Terkini Lainnya

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut sebagai Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut sebagai Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke