Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Sapardi Djoko Damono, Legenda Sastra Indonesia

Kompas.com - 13/05/2024, 10:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

  • Dosen dan Ketua Jurusan Bahasa Inggris di IKIP Malang Cabang Madiun (1964-1968),
  • Dosen di Fakultas Sastra-Budaya, Universitas Diponegoro (1968-1973).
  • Dosen di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya) Universitas Indonesia (1974)
  • Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (1979-1982)
  • Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (1982-1996)
  • Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (1996-1999)
  • Ketua Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI

Pada 1995, Sapardi Djoko Damono juga diangkat sebagai guru besar di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia.

Hampir satu dekade kemudian, ketika sudah memasuki masa pensiun, Sapardi masih aktif sebagai promotor, konsultan, dan penguji di berbagai perguruan tinggi, termasuk sebagai konsultan Badan Bahasa.

Baca juga: Biografi Suardi Tasrif: Sastrawan dan Jurnalis Senior Awal Kemerdekaan

Selain karier sebagai akademisi, Sapardi aktif dalam berbagai organisasi dan tentunya berkarya sebagai seorang penyair.

Ia pernah menjabat Direktur Pelaksana Yayasan Indonesia (1973-1980), anggota redaksi majalah sastra Horison (1973), Sekretaris Yayasan Dokumentasi Sastra HB Jassin (sejak 1975), anggota Dewan Kesenian Jakarta (1977-1979), anggota redaksi majalah Pembinaan Bahasa Indonesia (1983), anggota Badan Pertimbangan Perbukuan Balai Pustaka (1987), Sekretaris Yayasan Lontar (1987), dan Ketua Pelaksana Pekan Apresiasi Sastra Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988).

Pada 1986, Sapardi memperjuangkan berdirinya organisasi profesi kesusastraan di Indonesia, di depan peserta Penataran Sastra Tahap I dan Tahap II Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa di Wisma Arga Mulya, Tugu, Bogor.

Dua tahun kemudian, Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) yang dirintis dan diprakarsai Sapardi, resmi berdiri.

Sapardi Djoko Damono kemudian menjadi Ketua Umum HISKI Pusat selama tiga periode.

Baca juga: Biografi Mochtar Lubis, Wartawan dan Sastrawan Indonesia

Di samping itu, Sapardi juga menjadi anggota Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI) dan Koninklijk Instituut vor Taal Land-en Volkenkunde (KITLV).

Sapardi juga kerap menghadiri berbagai pertemuan internasional. Pada 1971, ia mengikuti Translation Workshop dan Poetry International di Rotterdam, Belanda.

Pada 1978, ia turut serta dalam Seminar on Literature and Social Change in Asia, yang digelar di Australian National University, Canberra, dan menjadi penulis dalam Festival Seni di Adelaide.

Pada tahun yang sama, ia juga menghadiri Bienale International de Poesie di Knokke-Heusit, Belgia.

Sejak 1978, Sapardi menjabat Country Editor untuk majalah Tenggara Journal of Southeast Asian Literature, Kuala Lumpur.

Kemudian pada 1982, ia tercatat sebagai anggota penyusun Anthropology of Asean Literature, COCI, ASEAN.

Pada 1988, Sapardi menjadi panelis dalam diskusi dan anggota komite pendiri Asean Poetry Centre di Bharat Bhavan, Bhopal, India.

Baca juga: Biografi Taufiq Ismail, Penyair dan Sastrawan Indonesia

Kontribusi Sapardi bagi Sastra Indonesia

Peran Sapardi Djoko Damono sebagai seorang pujangga Indonesia terkemuka bagi dunia sastra Indonesia sangat besar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com