Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap yang Ditunjukkan Jepang untuk Menarik Simpati Bangsa Indonesia

Kompas.com - 12/03/2024, 23:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Menyerukan Gerakan 3A

Propaganda untuk menarik simpati rakyat Indonesia sangat penting bagi Jepang.

Dengan propaganda, mereka dapat mendoktrin dan menarik hati masyarakat Indonesia agar percaya dan mudah dimobilisasi untuk kebutuhan perang melawan pasukan Sekutu.

Oleh karenanya, Jepang membentuk departemen propaganda (Sendenbu) pada Agustus 1942.

Tugas Sendenbu adalah mengobarkan semangat rakyat Indonesia untuk berperang membantu Jepang melawan Sekutu.

Pemimpin Sendenbu, Hitoshi Shimizu, memelopori Gerakan Tiga A (3A) dan menunjuk salah satu tokoh pergerakan nasional, yaitu Mr Syamsudin, sebagai ketua dari gerakan ini untuk menanamkan kepercayaan pada rakyat Indonesia agar senantiasa berdiri di belakang Jepang.

Berikut ini isi dari Gerakan Tiga A atau semboyan yang digunakan Jepang untuk menarik simpati bangsa Indonesia.

  • Jepang Pelindung Asia
  • Jepang Pemimpin Asia
  • Jepang Cahaya Asia

Namun, Gerakan Tiga A gagal karena terlalu menonjolkan Jepang, dan akhirnya dibubarkan tidak lama setelah digaungkan Jepang.

Baca juga: Mengapa Gerakan Tiga A Dianggap Gagal?

Memberikan janji kemerdekaan

Tidak lama setelah menduduki Indonesia, Jepang kelabakan menghadapi pasukan Sekutu dan mulai mengalami kekalahan di sejumlah medan pertempuran.

Cara Jepang menarik simpati bangsa Indonesia pasca-mengalami kekalahan adalah memberikan janji kemerdekaan.

Pada 7 September 1944, Jenderal Kuniaki Koiso memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.

Janji tersebut berisi jaminan dari Kekaisaran Jepang untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia suatu saat nanti.

Janji kemerdekaan yang dikenal dengan Janji Koiso diberikan karena Jepang membutuhkan dukungan dari rakyat Indonesia dalam perang melawan Sekutu.

Janji kemerdekaan kepada Indonesia diwujudkan Jepang dengan membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada awal 1945.

Baca juga: Kuniaki Koiso, Penebar Janji Kemerdekaan untuk Indonesia

Selain tiga cara tersebut, berikut ini sikap yang ditunjukkan bangsa Jepang untuk menarik simpati bangsa Indonesia.

  • Jepang berusaha menampilkan kebenciannya terhadap bangsa kulit putih dengan menyiksa tawanan Belanda.
  • Jepang membebaskan rakyat pribumi dan para tokoh yang menjadi tawanan politik Belanda.
  • Jepang memutarkan lagu Indonesia Raya, selain lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo, setiap hari lewat radio.
  • Bendera Merah Putih dikibarkan oleh Jepang di samping bendera Jepang, Hinomaru.
  • Melalui siaran radio, dipropagandakan barang-barang buatan Jepang yang harganya murah agar rakyat Indonesia mudah membeli.
  • Jepang mengangkat beberapa orang pribumi sebagai pegawai pemerintahan yang bekerja di bawah pengawasan militer.

Beragam sikap yang ditunjukkan dalam usaha propaganda Jepang untuk menarik simpati rakyat Indonesia ternyata tidak cukup.

Kaum intelektual menyadari bahwa propaganda yang dilakukan Jepang tidak memiliki manfaat untuk kemerdekaan Indonesia.

Sedangkan rakyat dapat menilai sendiri dari sikap dan perlakukan kasar yang dilakukan oleh tentara Jepang.

Eksploitasi kekayaan alam Indonesia oleh Jepang juga memunculkan kesadaran bahwa rakyat kembali diperbudak dan timbul tekad untuk melakukan perlawanan terhadap Jepang.

 

Referensi:

  • Irianto, Tezar Baskoro. (2017). Gerakan 3A: Organisasi Propaganda Negeri Matahari Terbit (Maret 1942-November 1942). (Master Thesis, Universitas Negeri Jakarta, 2017) Diakses dari http://repository.unj.ac.id/27360/1/Tezar%20Baskoro%20Irianto_4415122355.pdf
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com