Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Sekutu Setelah Peristiwa Pengeboman Pearl Harbor

Kompas.com - 09/03/2024, 15:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jepang menyerang Pearl Harbour pada tanggal 7 Desember 1941.

Saat itu, Pearl Harbour atau Pearl Harbor, yang terletak di Hawaii, menjadi pangkalan utama Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di Pasifik.

Penyerangan Pearl Harbor oleh Jepang dilatarbelakangi oleh kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang cenderung memihak ke arah Tiongkok.

Aksi Jepang yang semakin agresif dalam upayanya menguasai wilayah Tiongkok, khususnya kawasan Manchuria, mendorong Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan baru tentang penghentian perjanjian perdagangan dengan Jepang, pada 1939.

AS juga melakukan pembatasan ekspor barang-barang perang ke Jepang. Untuk menyelesaikan masalah ekonomi dan demografinya, Jepang memilih menggencarkan ekspansinya ke kawasan Asia Pasifik.

Karena alasan-alasan itulah, Jepang menyerang Pearl Harbor. Dengan melumpuhkan pangkalan Angkatan Laut AS, angkatan perang Jepang akan lebih aman menyebar ke seluruh Asia Pasifik untuk memenuhi target ekspansinya.

Bagaimana reaksi Sekutu setelah peristiwa pengeboman Pearl Harbour?

Baca juga: 4 Dampak Pengeboman Pearl Harbor oleh Jepang

Kronologi serangan Jepang ke Pearl Harbor

Pada 7 Desember 1941 pukul 07.55 pagi, Jepang mulai melakukan penyerangan ke pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbor.

Selama satu jam melakukan penyerangan, Jepang meluluhlantakkan lebih dari 300 pesawat terbang dan hampir 20 kapal milik Amerika Serikat, termasuk delapan kapal perang.

Selain itu, dampak dari peristiwa pengeboman pangkalan Angkatan Laut AS di Pearl Harbor adalah tewasnya 2.403 orang Amerika, termasuk warga sipil, sedangkan 1.178 orang lainnya mengalami luka.

Meskipun serangan Jepang menimbulkan kerusakan berat terhadap pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbor, tetapi secara strategis kurang berhasil.

Pasalnya, fasilitas yang penting di pangkalan seperti depot penyimpanan minyak, bengkel, galangan kapal, dan dermaga kapal selam, tetap utuh.

Selain itu, kapal induk AS yang paling penting perannya dalam perang, tidak tersentuh, karena kebetulan sedang tidak berada di pangkalan Pearl Harbor untuk tugas lain.

Dalam serangannya ke Pearl Harbor, Jepang mengalami kerugian 29 pesawat, 5 kapal selam, dan 129 tentaranya tewas.

Baca juga: Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II

Reaksi Sekutu setelah peristiwa Pearl Harbor

Reaksi Sekutu setelah peristiwa pengeboman Pearl Harbor adalah menyatakan perang terhadap Jepang dan segera berkoordinasi dengan AS.

Ketika mendengar kabar serangan Jepang ke Pearl Harbor, Presiden AS Franklin D Roosevelt meminta Kongres untuk menyatakan perang terhadap Jepang.

Satu hari setelah Jepang menghujani Pearl Harbor dengan bom, atau pada 8 Desember 1941, Kongres menyetujui deklarasi perang Roosevelt terhadap Jepang.

Tiga hari kemudian, sekutu Jepang dari Blok Poros, yakni Jerman dan Italia, yang telah terlibat kecamuk Perang Dunia II di kawasan Eropa, menyatakan perang melawan Amerika Serikat.

Kongres AS pun membalas dengan menyatakan perang terhadap negara-negara Blok Poros Perang Dunia II.

Sebelum serangan Jepang, AS masih ragu-ragu untuk secara resmi bergabung dengan Blok Sekutu dan terjun ke dalam Perang Dunia II yang meletus di Eropa pada 1939.

Meski menyatakan netral, pada September 1940, AS mulai memberikan pasokan militer dalam jumlah besar dan bantuan lainnya kepada Sekutu.

Sebagian besar bantuan AS mengalir ke Inggris dan negara-negara Sekutu lain yang sedang berperang melawan Jerman di teater Eropa.

Baca juga: Yamato, Kapal Perang Terbesar Era Perang Dunia II

Pernyataan perang Presiden Roosevelt terhadap Jepang, secara resmi membuat Amerika Serikat masuk dalam Blok Sekutu Perang Dunia II.

Setelah itu, negara-negara Sekutu, khususnya Uni Soviet dan Inggris, mulai berkoordinasi langsung dengan AS, karena harus menghadapi perang di dua medan, yakni di Asia-Pasifik dan di Eropa.

Guna menghadapi ekspansi Jepang setelah peristiwa Pearl Harbor, Sekutu membentuk ABDACOM atau American-British-Dutch-Australian Command, pada 15 Januari 1942.

Seperti namanya, negara yang tergabung dalam ABDACOM adalah Amerika Serikat, Inggris (British), Belanda (Dutch), dan Australia.

Tujuan pembentukan ABDACOM adalah untuk menghadapi ekspansi Jepang ke Asia Tenggara selama Perang Pasifik dalam Perang Dunia II.

Sayangnya, komando yang dibentuk oleh Sekutu ini tidak mampu menahan Jepang dan dibubarkan hanya beberapa minggu setelah pembentukannya.

Meski Jepang sempat tampil perkasa di hadapan Sekutu, pada Agustus 1945, Jepang mengaku kalah dan menyerah, hanya beberapa hari setelah dua kotanya, Hiroshima dan Nagasaki, dibom atom oleh AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com