Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar Belakang dan Tujuan Jepang Menjajah Indonesia

Kompas.com - 18/01/2024, 18:00 WIB
Endang Mulyani,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Sebelum Restorasi Meiji, Jepang adalah negara miskin yang terus-menerus menyerap budaya China pada abad ke-18.

Jepang kemudian mengadopsi budaya China dan semua yang memiliki pengaruh besar terhadap peradaban mereka sejak abad ke-5.

Kemudian, sepanjang abad ke-19, Jepang berusaha memulihkan diri dengan meniru praktik-praktik Barat hampir di semua bidang, termasuk pemerintahan, ekonomi, sekolah, dan militer.

Jepang memulai pengambilalihan Asia Tenggara pada Desember 1941 setelah negosiasi untuk mengamankan pasokan bahan bakar pesawat gagal pada Juni 1941.

Pada saat yang sama, sebuah kelompok di Sumatera mendapat bantuan dari Jepang dalam pemberontakan melawan Belanda.

Perlahan tapi pasti, Jepang kemudian berhasil merebut daerah-daerah lain di Indonesia hingga akhirnya membuat Belanda menyerah tanpa syarat pada 8 Maret 1942.

Indonesia pun jatuh ke dalam pendudukan Jepang yang berlangsung selama sekitar 3,5 tahun hingga 17 Agustus 1945.

Lantas, apa latar belakang dan tujuan Jepang menduduki Indonesia?

Baca juga: Mengapa Belanda Datang Terlambat ke Indonesia?

Latar belakang Jepang memasuki Indonesia

Setelah Fumimaro Konoe mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada Oktober 1941, Jenderal Hideki Tojo mengambil alih kepemimpinan Jepang.

Para pejabat militer Jepang ragu-ragu untuk terlibat dalam perang multi-barisan sampai paruh kedua 1940.

Namun, mulai pertengahan 1941, mereka menyadari bahwa mereka perlu menghadapi Ameika Serikat (AS), Inggris, dan Belanda secara bersamaan jika ingin menguasai sumber daya alam Asia Tenggara.

Hal ini terutama terjadi setelah embargo AS terhadap minyak bumi yang sangat dibutuhkan oleh industri dan upaya perang Jepang.

Inilah yang menjadi latar belakang Jepang memasuki kawasan Asia Tenggara, tidak terkecuali Indonesia.

Tujuan Jepang menjajah Indonesia

Setelah memasuki kawasan Asia Tenggara, Jepang kemudian juga berupaya merebut kendali atas negara-negara jajahan Barat.

Salah satu tujuan imperialisme Jepang adalah Indonesia yang kala itu berada di bawah jajahan Belanda.

Dengan berbagai upaya, Jepang akhirnya berhasil memukul mundur Belanda dan merebut Indonesia.

Pendudukan Jepang di Indonesia dimulai sejak ditandanganinya perjanjian Kalijati  yang menyatakan Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati, Subang, Jawa Barat, pada 8 Maret 1942.

Berikut ini tujuan Jepang menjajah Indonesia:

  • Menjadikan Indonesia sebagai sumber bahan bakar dan bahan baku yang bermanfaat bagi sektor manufaktur Jepang.
  • Mengembangkan Indonesia sebagai tempat untuk promosi barang-barang industri Jepang. Sebab, populasi Indonesia yang sangat besar menjadikannya pasar ideal untuk barang-barang manufaktur Jepang.
  • Memperoleh tempat untuk mendapatkan para tenaga kerja dengan bayaran murah.

Baca juga: Mengapa Jepang Menerapkan Sistem Tonarigumi atau Rukun Tetangga?

Untuk mencapai tujuan tersebut, Jepang perlu menggunakan berbagai strategi propaganda agar diterima rakyat Indonesia tanpa perlawanan.

Berikut ini adalah propaganda Jepang dalam upaya memenangkan hati dan pikiran rakyat Indonesia:

  • Jepang berjanji untuk menyelamatkan Asia dari penjajahan Barat, sehingga dianggap sebagai saudara tua oleh bangsa-bangsa Asia.
  • Jepang menciptakan Gerakan 3A untuk menggambarkan perannya di benua Asia, yakni sebagai pemimpin, pelindung, dan penerang.
  • Jepang meyakinkan rakyat Indonesia bahwa mereka akan dapat membeli barang-barang dengan harga terjangkau. Selain itu, Jepang juga berjanji akan memudahkan rakyat Indonesia untuk mengikuti ibadah haji.
  • Pemerintah Jepang mengizinkan pengibaran bendera Hinomaru dan bendera Merah Putih secara bersamaan.
  • Kombinasi lagu kebangsaan Indonesia Indonesia Raya dan lagu kebangsaan Jepang Kimigayo dapat dikumandangkan.

Referensi:

  • Pratama, A. (2018). Masa Pendudukan Jepang. Pontianak: Derwati Press.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com