Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bismarck, Kapal Kebanggaan Nazi yang Tenggelam dalam Misi Pertamanya

Kompas.com - 19/12/2023, 14:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Bismarck merupakan nama kapal perang terbesar, tercepat, dan paling tangguh yang pernah diterjunkan semasa Perang Dunia II (1939-1945).

Kapal Bismarck milik Angkatan Laut Nazi Jerman (Kriegsmarine) berhasil membuat pasukan Sekutu tercengang ketika menenggelamkan kapal perang HMS Hood, yang menjadi kebanggaan Angkatan Laut Kerajaan Inggris, dalam Pertempuran Selat Denmark pada 24 Mei 1941.

Meski diunggulkan sebagai kapal paling perkasa dan buah dari kejayaan teknologi pada masa itu, riwayat Bismarck sangat singkat.

Kapal Bismarck tenggelam pada 27 Mei 1941, hanya delapan hari setelah terjun dalam pertempuran pertama sekaligus terakhirnya.

Baca juga: U-boat: Kapal Selam Jerman yang Jadi Senjata Mematikan di Perang Dunia

Sejarah pembuatan kapal Bismarck

Kapal Bismarck mulai dibuat pada Juli 1936, di galangan kapal Blohm & Voss di Hamburg, Jerman.

Pada Februari 1939, kapal diluncurkan dan diberi nama sesuai nama Kanselir Otto von Bismarck.

Setelah menjalani serangkaian tes dan perakitan, pengerjaan Bismarck selesai pada Agustus 1940.

Pada 24 Agustus, Bismarck secara resmi ditugaskan di Angkatan Laut Nazi Jerman (Kriegsmarine) di bawah pimpinan Kapten Ernst Lindemann.

Bismarck, bersama Tirpitz, merupakan kapal terbesar dan terkuat yang dimiliki Angkatan Laut Jerman.

Melansir kbismarck.com, berat kapal ini dalam kondisi kosong mencapai 42.500 ton.

Bahkan dua kapal tersebut menjadi yang terbesar dan terkuat, yang pernah dibuat oleh negara Eropa.

Baca juga: Karavel, Kapal Andalan Portugis dalam Menjelajah Samudra

Saat itu, sejumlah negara Eropa memang menyepakati Perjanjian Angakatan Laut Washington 1922, yang memberlakukan batasan kapasitas kapal besar sebesar 35.000 ton.

Meski Jerman tidak turut menandatangani perjanjian tersebut, Jerman berkomitmen untuk membatasi kapasitas kapal melalui Perjanjian Angkatan Laut Inggris-Jerman tahun 1935.

Jerman jelas mengabaikan perjanjian tersebut selama Perang Dunia II, dibuktikan dengan peluncuran Bismarck dan Tirpitz, yang sama-sama berbobot hampir 43.000 ton.

Kekuatan utama Bismarck terletak pada tingkat perlindungan lapis baja yang menyelimutinya, yang membuatnya sulit ditembus peluru dan torpedo.

Selain besar dan kuat, Bismarck menjadi salah satu kapal tercepat dengan kecepatan maksimum mencapai 30 knot.

Kendati demikian, dalam hal daya tembak, Bismarck belum bisa melampaui kapal-kapal perang lain yang diterjunkan dalam Perang Dunia II.

Baca juga: Kaiyo Maru, Kapal Perang Modern Jepang Pertama

Diterjunkan dalam Perang Dunia II

Pada 15 September 1940, Bismarck untuk pertama kalinya meninggalkan Hamburg dan menyusuri Terusan Kiel.

Selama bulan Oktober dan November, Bismarck berlabuh di Gotenhafen (Polandia) untuk melakukan uji coba di Laut Baltik.

Antara Desember 1940 hingga Maret 1941, Bismarck sempat kembali ke Hamburg untuk melengkapi peralatannya.

Setelah amunisi, bahan bakar, dan segala perbekalan lainnya siap, Bismarck melakukan uji coba kedua di Baltik pada Maret hingga April 1941.

Pada 5 Mei 1941, Adolf Hitler meninjau kapal perang paling tangguh yang pernah dibuat negaranya ini.

Dua minggu kemudian, Operasi Rheinubung dimulai. Dalam operasi rahasia ini, Jerman berniat memblokir konvoi Sekutu ke Inggris, menyusul keberhasilannya dalam Operasi Berlin.

Baca juga: Sejarah Singkat Kapal Pinisi

Pada 19 Mei 1941, Bismarck secara resmi diterjunkan dalam operasi militer pertamanya dalam Perang Dunia II.

Bismarck bergabung dengan Prinz Eugen, kapal perusak Friedrich Eckoldt, dan kapal Hans Lody di lepas Pulau Rugen, Jerman.

Rombongan kapal Jerman ini menerjang perairan Atlantik Utara untuk menyerang konvoi Sekutu yang membawa minyak, makanan, dan perbekalan lainnya.

Para petinggi Nazi berharap, Bismarck dapat memutus pasokan dari Sekutu dan membuat Inggris kelaparan hingga menyerah.

Setelah menerima laporan bahwa kapal perang canggih Nazi yang tidak dapat tenggelam dilepas di Samudra Atlantik, Inggris segera mengirim armada untuk melacaknya.

Armada yang dikirim Inggris adalah HMS Prince of Wales dan kapal kebanggaan Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Hood.

Baca juga: 5 Kapal Perang Terkuat Perang Dunia II

Saat fajar tanggal 24 Mei, kapal tandem Inggris mendekati Bismarck dengan kecepatan penuh ke Selat Denmark, yang terletak di antara Greenland dan Islandia.

HMS Hood mulai melepaskan serangan, dan terjadilah Pertempuran Selat Denmark.

Dalam pertempuran ini, Bismarck berhasil menenggelamkan HMS Hood setelah pelurunya secara tepat mengenai gudang amunisi dan mengakibatkan terjadinya ledakan dahsyat.

Hanya tiga dari 1.421 awak kapal HMS Hood yang bisa diselamatkan dan menjadi korban jiwa terbesar yang pernah dialami Angkatan Laut Kerajaan Inggris akibat serangan satu kapal.

Dalam pertempuran ini, satu tangki Bismarck pecah, sehingga Laksamana Gunther Lutjens memutuskan untuk tidak mengejar kapal Inggris yang mundur.

Lutjens berniat membawa Bismarck mundur ke pelabuhan di Perancis yang diduduki Nazi.

Baca juga: Gestapo, Polisi Rahasia Nazi Jerman

Tenggelam dalam misi pertamanya

Laksamana Inggris John Tovey, yang murka dan tidak menerima kekalahannya, meminta semua kapal yang tersedia di Inggris untuk memburu Bismarck sebelum kembali ke Jerman.

Jumlah kapal yang mengejar Bismarck tidak kurang dari 16 kapal.

Pada 26 Mei, Tovey memerintahkan dimulainya serangan dari kapal induk HMS Ark Royal terhadap Bismarck.

Pesawat-pesawat pengebom Inggris yang dilengkapi torpedo segera diluncurkan dari HMS Ark Royal.

Meski harus menerjang badai dan sempat salah sasaran, pesawat pengebom Inggris akhirnya menemukan celah pada Bismarck.

Torpedo dari salah satu pesawat pengebom Inggris berhasil mengenai titik lemah kapal kebanggan Jerman itu pada bagian kemudinya yang tidak terlindungi.

Rute Kapal Bismarck dan kapal-kapal Inggris yang terlibat pertempuran semasa Perang Dunia II.Wikimedia Commons Rute Kapal Bismarck dan kapal-kapal Inggris yang terlibat pertempuran semasa Perang Dunia II.
Serangan itu mengakibatkan lubang besar di lambung Bismarck dan melumpuhkan mekanisme kemudinya.

Kerusakan tersebut membuat Bismarck hanya mampu berputar-putar di antara lautan dan kapal-kapal Inggris yang siap membombardirnya.

Baca juga: Blitzkrieg, Kejutan dari Jerman Semasa Perang Dunia II

Saat fajar tanggal 27 Mei, tiga kapal perang Inggris mendekati Bismarck dan melepaskan tembakan.

Ketika Bismarck masih bertahan dari rentetan peluru yang ditembakkan Inggris, Tovey memerintahkan kapal penjelajah berat HMS Dorsetshire menembakkan torpedonya.

Kapal Bismarck tenggelam karena serangan torpedo HMS Dorsetshire pada sekitar pukul 10.40 waktu setempat.

Saat Kapal Bismarck Tenggelam di Samudra Atlantik pada 27 Mei 1941, ratusan awaknya terombang-ambing di tengah badai.

Tenggelamnya kapal Bismarck menewaskan sekitar 2.000 orang, sementara 110 awak lainnya berhasil diselamatkan kapal-kapal Inggris.

Melansir situs resmi Institut Angkatan Laut AS, para ahli menyayangkan persenjataan yang dimiliki Bismarck masih kalah dari kapal-kapal perang milik Sekutu.

Sungguh hal yang mengherankan Jerman tidak memasang persenjataan yang lebih berat di kapal terbarunya yang sangat canggih, cepat, besar, dan memiliki perlindungan yang luar biasa kuat.

Baca juga: Partai Nazi: Berdirinya, Kepemimpinan Adolf Hitler, dan Pembubaran

Bismarck seharusnya bisa dipersenjatai dengan lebih baik dengan sembilan senjata 16 inci dalam tiga dudukan senjata rangkap tiga, seperti yang digunakan di Kapal Carolina Utara dan Dakota Selatan milik Amerika Serikat (AS).

Celah itu sangat disayangkan membuat Bismarck gagal memenuhi harapan Jerman sebagai kapal paling tangguh dan tidak bisa ditenggelamkan.

Meski Bismarck dihabisi oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris hanya delapan hari setelah diterjunkan dalam Perang Dunia II, karier singkatnya meninggalkan jejak yang tidak terhapuskan dan diingat sebagai salah satu pertempuran bahari paling epik dalam sejarah angkatan laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com