Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehidupan Pribadi Wage Rudolf Supratman

Kompas.com - 31/10/2023, 16:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Bahkan, ia memiliki lagu-lagu legendaris lainnya selain Indonesia Raya, yakni Ibu Kita Kartini.

Baca juga: Sumpah Pemuda, Indonesia Raya, dan Nyali WR Supratman

Pernah ditangkap Belanda

Setelah terlibat dalam Kongres Pemuda II, hidup W.R. Supratman berubah signifikan. Pergerakannya menjadi target pengawasan ketat oleh polisi Belanda, terutama karena kata-kata "Merdeka, Merdeka" dalam lirik lagu ciptaannya yang dianggap tabu saat itu.

Lagunya menjadi sangat populer dan sering dinyanyikan pada acara-acara penting. Pada 1930, Pemerintah Hindia Belanda melarang rakyat Indonesia untuk menyanyikan lagu tersebut di depan umum.

Puncaknya, pada 7 Agustus 1938, ia ditangkap dengan tuduhan bersimpati kepada Kekaisaran Jepang karena menciptakan lagu berjudul Matahari Terbit bersama para pandu di NIROM Jalan Embong Malang, Surabaya.

Baca juga: Biografi WR Supratman: Pencipta Lagu Indonesia Raya

Meninggal sebelum kemerdekaan Indonesia

W.R. Supratman telah meninggal dunia sebelum menyaksikan langsung kemerdekaan Indonesia, seperti yang ia cita-citakan.

Kemerdekaan Indonesia baru dinyatakan pada 1945, beberapa tahun setelah Supratman meninggal pada t17 Agustus 1938.

Oleh karena itu, ia tidak pernah tahu bahwa lagu ciptaannya akan menjadi lagu kebangsaan Indonesia dan dimainkan saat proklamasi kemerdekaan.

Walaupun begitu, penciptaannya yang inspiratif dan patriotik dalam bentuk lagu tersebut kemudian menjadi lambang semangat perjuangan dan persatuan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan, hingga akhirnya Indonesia Raya diakui sebagai lagu kebangsaan resmi. 

Makamnya pernah dipindahkan

Setelah meninggal dunia, W.R. Soepratman awalnya dimakamkan di Permakaman Umum Rangkah, Jalan Tambak Segaran Wetan, Surabaya.

Namun, sekitar tahun 1960, atas permintaan dari keluarga dan pemerintah, jenazah W.R. Soepratman dipindahkan ke sebuah lokasi yang berada di depan permakaman Rangkah.

Saat itu, tanah tersebut masih merupakan lahan kosong yang kemudian dijadikan sebagai makam pribadi W.R. Soepratman.

Saat ini, lokasi permakaman W.R. Soepratman terletak di Jalan Kenjeran, Rangkah, Kecamatan Tambaksari, Surabaya.

Keberadaannya berada di sepanjang jalan besar menuju Jembatan Suramadu sehingga memudahkan akses untuk pengunjung yang ingin berziarah ke makam W.R. Soepratman.

Referensi:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com