Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Achilles dan Patroclus

Kompas.com - 10/08/2023, 20:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Achilles dan Patroclus adalah dua tokoh mitologi Yunani yang memiliki peran penting dalam Perang Troya.

Dua tokoh ini dikenal sebagai prajurit hebat yang sama-sama menemui ajalnya dalam Perang Troya, meski di waktu berbeda.

Dalam karya-karya Homer seperti Iliad, Achilles dan Patroclus digambarkan memiliki hubungan sangat dekat.

Sedangkan para penyair Yunani kuno lainnya umumnya menyebut Achilles dan Patroclus sebagai sepasang kekasih.

Berikut ini kisah Achilles dan Patroclus.

Baca juga: Achilles, Pahlawan Legendaris dalam Mitologi Yunani

Apa hubungan Achilles dan Patroclus?

Achilles adalah putra Raja Peleus dari Myrmidon dan Thetis, sang dewi laut.

Achilles tumbuh menjadi prajurit yang luar biasa kuat, berani, dan setia, tetapi memiliki satu kelemahan, yaitu pada bagian tumitnya, yang membuatnya terbunuh.

Dalam karya-karya Homer seperti Iliad, diceritakan bahwa Achilles dibesarkan oleh ibunya di Phthia, bersama Patroclus.

Dalam Iliad, Achilles menyebut Patroclus sebagai orang yang sangat dicintai melebihi semua rekannya.

Iliad menggambarkan Achilles sebagai prajurit yang sombong dan keras kepada semua orang.

Namun, Achilles bersikap sangat lembut terhadap Patroclus, bahkan rela mengorbankan apa pun untuk membela dan melindunginya.

Dalam literatur Yunani dari periode kuno dan klasik, terutama karya Aeschylus, Aeschines, dan Plato, hubungan Achilles dan Patroclus disebut sebagai sepasang kekasih.

Pada mitologi Yunani, memang sudah hal umum bagi laki-laki untuk memiliki hubungan dengan sesama laki-laki atau perempuan.

Tidak ada istilah homoseksual atau heteroseksual dalam kehidupan mitologi Yunani.

Bahkan tidak sedikit dari tokoh mitologi Yunani yang menikah dengan ibu atau saudaranya sendiri.

Baca juga: 9 Muse dalam Mitologi Yunani

Achilles dan Patroclus dalam Perang Troya

Tidak hanya tumbuh bersama, Achilles dan Patroclus berperang bersama, termasuk dalam Perang Troya.

Dalam Perang Troya, Achilles dan Patroclus berperang di kubu Raja Agamemnon membela bangsa Yunani melawan orang-orang Troya.

Di tengah peperangan, Achilles berseteru dengan Raja Agamemnon, yang membuatnya menolak untuk terjun ke medan perang.

Tanpa Achilles, bangsa Yunani mengalami kekalahan terus-menerus dari orang-orang Troya.

Achilles kemudian mengizinkan Patroclus untuk menyamar sebagai dirinya, dengan meminjamkan kereta perang serta baju besinya.

Penyamaran ini dilakukan untuk menakut-nakuti orang-orang Troya, dan memang berhasil.

Namun, Patroclus ternyata terbunuh oleh Pangeran Hector dari Troya, yang mengira lawannya itu adalah Achilles.

Baca juga: Apakah Perang Troya Benar-benar Terjadi?

Berita kematian Patroclus disampaikan ke Achilles oleh Antilokhus. Achilles, prajurit terhebat dari Yunani, sangat terpukul dan menderita.

Usai meratapi kematian Patroclus, Achilles berpesan agar saat ia mati, abu dari tulang-tulangnya dicampur dengan tulang-tulang Patroclus dalam sebuah vas.

Amarah yang timbul akibat kematian Patroclus menjadi motivasi utama Achilles untuk kembali ke medan perang.

Ia kembali ke medan perang hanya untuk membalas kematian Patroclus dengan membunuh Hector, dan berhasil.

Setelah mengalahkan Hector, Achilles menyeret mayatnya belakang keretanya, sebagai cara mempermalukan bangsa Troya.

Achilles meninggal tidak lama setelah membalas dendam atas kematian Patroclus. Dalam sebuah pertempuran, Achilles dibunuh oleh Paris, adik Pangeran Hector.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com