Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eos, Dewi Fajar dalam Mitologi Yunani

Kompas.com - 11/07/2023, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Eos adalah nama Dewi Fajar dalam mitologi Yunani.

Ia merupakan putri dari Titan Hyperion dan Theia, serta saudara dari Helios (Dewa Matahari) dan Selene (Bulan).

Sebagai personifikasi dari fajar, Eos digambarkan mengendarai keretanya di depan Helios untuk mengumumkan datangnya hari.

Padanan Eos adalah Aurora, sebutan Dewi Fajar dalam mitologi Romawi.

Terkait kisah cintanya, Eos memiliki banyak pasangan, baik dari kalangan dewa maupun manusia.

Baca juga: Helios, Dewa Matahari dalam Mitologi Yunani

Dewi Fajar yang awet muda

Dalam Theogony karya Hesiod, disebutkan bahwa Eos adalah cucu dari Uranus (Surga) dan Gaia (Bumi), yang lahir dari Titan Hyperion dan Theia.

Eos memiliki saudara laki-laki Dewa Matahari, Helios, dan saudara perempuan, Selene (Bulan).

Eos digambarkan sebagai sosok yang bercahaya dengan rambut lembut dan memiliki lengan serta jari-jari berwarna kemerahan, yang merujuk pada warna langit saat fajar.

Sebagai Dewi Fajar, ia tinggal di sebuah istana di Timur Jauh dan setiap pagi akan bangun dari tidurnya untuk mengendarai kereta kudanya.

Ia berkendara di depan Helios, Dewa Matahari, untuk mengusir malam serta mengumumkan datangnya hari kepada manusia dan para dewa.

Dalam puisi-puisi Homer, Eos menemani Helios sepanjang hari dan baru akan beristirahat saat matahari terbenam.

Penampilannya yang awet muda merupakan metafora dari pembuka hari dan kemampuannya untuk terbang melambangkan fajar di langit.

Baca juga: 12 Titan dalam Mitologi Yunani

Dikutuk Dewi Cinta

Eos pertama kali menikah dengan Astraeus, Titan dan Dewa Senja. Mereka memiliki empat Anemoi (Dewa Angin), yakni Boreas (Angin Utara), Zephyrus (Angin Barat), Notus (Angin Selatan), dan Eurus (Angin Timur).

Beberapa riwayat, termasuk Hesiod, mengatakan bahwa mereka juga orang tua dari Fosfor dan bintang-bintang.

Eos pada dasarnya adalah makhluk seksual. Tetapi, ia menjadi tidak terkendali setelah dikutuk oleh Aphrodite si Dewi Cinta, untuk terus jatuh cinta, terutama kepada makhluk fana atau manusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com