Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penyebab Runtuhnya Kerajaan Malaka?

Kompas.com - 22/06/2023, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Dengan lokasi yang sangat strategis, yaitu di jalur perdagangan internasional melalui Selat Malaka, membuat kerajaan berkembang sangat pesat.

Banyak pedagang muslim dari Arab, India, dan daerah Nusantara yang berdagang dengan Kerajaan Malaka.

Baca juga: Mengapa Selat Malaka Dikenal Sebagai Jalur Sutra?

Salah satu kerajaan di Nusantara yang berhubungan dagang dengan Kerajaan Malaka adalah Kerajaan Demak di Jawa Tengah.

Di sisi lain, lokasi Malaka yang sangat strategis mengundang bangsa-bangsa asing untuk mengincar pelabuhannya.

Pada 1509, bangsa Portugis sudah menguasai beberapa bandar di India.

Target bangsa Portugis selanjutnya adalah Malaka, karena dengan menguasai Malaka, Portugis memperoleh kemudahan untuk mengatur kegiatan perniagaan para pedagang dari berbagai negara.

Pada 1509, Diego Lopez Sequeira tiba di Malaka dan meminta izin dagang kepada Sultan Mahmud Syah.

Sultan Mahmud Syah awalnya menyambut rombongan Sequeira dengan baik tanpa rasa curiga.

Namun, para pedagang Muslim India menginformasikan Sultan Mahmud Syah bahwa Portugis ingin memonopoli perdagangan.

Sultan langsung berubah sikap dan memukul mundur armada Sequeira dari perairan Malaka.

Baca juga: Arti Penting Keberhasilan VOC Menguasai Malaka dari Portugis

Meski berhasil dipukul mundur, keinginan Portugis untuk menguasai Malaka tidak padam.

Pada 1511, Alfonso d'Albuquerque sebagai wakil Portugis di India, menghimpun satu armada dengan 19 kapal berkekuatan 800 orang yang terdiri atas pelayar dan serdadu untuk menyerbu Malaka.

Serangan Portugis sempat mendapatkan perlawanan keras dari rakyat dan gerilyawan Malaka.

Namun pada akhirnya, Malaka berhasil ditaklukkan Portugis pada 10 Agustus 1511 dan Alfonso diangkat sebagai penguasanya.

Peristiwa itu menandai runtuhnya Kerajaan Malaka akibat serangan bangsa Portugis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com