KOMPAS.com - Taman Prasejarah Leang-Leang adalah salah satu obyek wisata yang terletak di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Kata leang-leang sendiri berasal dari bahasa setempat, yaitu bahasa Bugis-Makassar, yang bermakna gua.
Taman ini menyajikan berbagai wisata edukasi tentang kepurbakalaan, seperti peninggalan arkeologis manusia purba, mulai dari lukisan hingga berbagai benda laut.
Baca juga: Fungsi Lukisan pada Zaman Prasejarah
Sejarah Taman Prasejarah Leang-Leang berawal dari penemuan gambar babi rusa yang sedang meloncat dengan keadaan dada tertusuk panah.
Lukisan itu ditemukan oleh seorang analis ekspedisi prasejarah bernama HR van Heekeren.
Selain itu, ditemukan pula sebuah gambar telapak tangan wanita dengan cat warna merah.
Lukisan-lukisan ini ditemukan di Gua Leang Pettae dan Leang Pettakere, Sulawesi Selatan.
Menurut para ahli arkeologi, gua tersebut dihuni oleh manusia purba sekitar tahun 8.000-3.000 SM.
Namun, sejak tahun 1902, sejumlah ahli memperkirakan gua ini telah dihuni manusia sejak 50.000 tahun SM hingga 6.000 tahun yang lalu.
Sementara lukisan prasejarah yang ditemukan diperkirakan berusia 5.000 tahun. Berbekal dari penemuan lukisan itu, gua ini dijadikan sebagai objek wisata.
Pada 1980, gua tersebut resmi dibuka untuk wisatawan dengan diberi nama Taman Prasejarah Leang-Leang.
Saat ini, Taman Prasejarah Leang-Leang telah dikelola langsung oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sulawesi Selatan.
Baca juga: Ciri-ciri Lukisan Renaissance
Para pengunjung yang datang ke Taman Prasejarah Leang-Leang akan disajikan beberapa fasilitas obyek wisata, yaitu:
Referensi:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.