KOMPAS.com - Kerajaan Champa adalah kekuasaan yang pernah berdiri di wilayah Vietnam Selatan.
Kerajaan yang awalnya bercorak Hindu-Buddha ini berdiri sejak akhir abad ke-2 hingga abad ke-19.
Dalam perkembangannya, Champa berubah corak menjadi kerajaan Islam yang berpengaruh di Asia Tenggara.
Bahkan, Kerajaan Champa dikatakan mempunyai peran penting dalam proses Islamisasi di Jawa. Mengapa demikian?
Baca juga: Kerajaan Champa: Sejarah, Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalan
Kerajaan Champa yang dulunya bercorak Hindu-Buddha berubah menjadi Islam setelah dipimpin oleh Raja Che Bong Nga, yang memerintah sejak 1360-1390.
Raja Che Bong Nga disebut-sebut sebagai Raja Champa pertama yang beragama Islam.
Raja Che Bong Nga diislamkan oleh Habib Sayyid Hussein Jumadil Kubro yang berasal dari Timur Tengah.
Setelah itu, Che Bong Nga berubah nama menjadi Sultan Zainal Abidin dan Champa pun berubah menjadi kerajaan Islam.
Setelah berubah corak, pengaruh Islam di Kerajaan Champa semakin berkembang pada abad ke-15, ketika rakyatnya banyak yang menjadi Muslim.
Kemudian, sekitar abad ke-17, banyak bangsawan Champa yang mulai memeluk agama Islam.
Baca juga: Mengapa Raden Rahmat Dikenal dengan Nama Sunan Ampel?
Tidak hanya di sekitar kerajaan, berkembangnya Islam di Champa juga berpengaruh besar terhadap keislaman di Nusantara, khususnya di Jawa.
Sebab, sejumlah Wali Songo yang merupakan penyebar Islam di Jawa adalah keturunan Kerajaan Champa.
Salah satu tokoh Wali Songo yang merupakan keturunan Champa adalah Sunan Ampel.
Putra Jumadil Kubro yang bernama Ibrahim Zainuddin Al Akbar As Samarqandi atau Ibrahim Asmoro menikah dengan Chandra Wulan, putri dari Raja Champa.
Mereka adalah orang tua dari Sunan Ampel.