Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Wang Jing Hong, Juru Mudi Cheng Ho ke Nusantara

Kompas.com - 24/05/2023, 22:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Karena ihwal tersebut, armada Cheng Ho menepi di Pelabuhan Simongan, Semarang, yang kala itu masih menjadi kawasan pelabuhan.

Baca juga: Kisah Pelayaran Christopher Columbus

Setelah menepi, mereka menemukan sebuah Goa Batu, yang kemudian dijadikan tempat pengobatan dan peristirahatan armada Cheng Ho.

Selama masa penyembuhan Wang Jing Hong, para awak kapal bergaul dengan masyarakat sekitar dan mengajari cara bercocok tanam.

Dalam beberapa catatan, disebutkan bahwa selama persinggahannya Cheng Ho juga melakukan upaya islamisasi.

Laksamana Cheng Ho tidak lama singgah di Semarang. Ia melanjutkan pelayaran dan meninggalkan Wang Jing Hong bersama sepuluh awak kapal untuk menjaga.

Setelah sembuh dari sakit, Wang Jing Hong justru merasa nyaman menetap di Semarang dan memutuskan tidak kembali lagi ke China.

Untuk mengenang pimpinan armada yang mengantarkannya ke Semarang, Wang Jing Hong membuat patung Cheng Ho yang diletakkan di Goa Batu tersebut.

Baca juga: Rute Pelayaran Belanda ke Indonesia

Pembuatan dan peletakan patung Cheng Ho di Goa Batu bertujuan agar rakyat Tionghoa dapat mengenang laksamana besar China tersebut.

Di Simongan, Wang Jing Hong menikahi perempuan setempat dan menetap hingga wafatnya di usia 87 tahun.

Dalam catatan lain disebutkan Wang Jing Hong Kembali dulu ke China, sebelum akhirnya kembali ke Semarang dan wafat di sana.

Makam Wang Jing Hong

Jejak kisah Wang Jing Hong di Semarang dibuktikan dengan adanya makam, yang diyakini oleh masyarakat sekitar Sam Poo Kong sebagai peristirahatan terakhir sang juru mudi Cheng Ho.

Makam Wang Jing Hong terletak di salah satu klenteng di kawasan Sam Poo Kong, Semarang.

Nama Wang Jing Hong juga diabadikan sebagai nama klenteng di kawasan tersebut, yaitu Klenteng Kyai Juru Mudi.

Hal itu dibenarkan oleh Candra Budi Atmadja, Ketua Yayasan Klenteng Agung Sam Poo Kong.

“Wang Jing Hong dimakamkan di Simongan. Makamnya ada di Klenteng Kyai Juru Mudi,” ujar Candra Budi Atmadja ketika diwawancara Kompas.com, Jumat (19/5/2023).

 

Referensi:

  • Fauzan, H. A. (2017). Sejarah pelayaran Cheng Ho di Indonesia pada abad ke-15 dan jejak peradabannya (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
  • Kong, Y. (2000). Muslim Tionghoa Cheng Ho: Misteri Perjalanan Muhibah di Nusantara. Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia.
  • Putra, Dimas Yulian, dkk. (2018). Peranan Laksamana Cheng Ho dalam Penyebaran Agama Islam di Semarang Tahun 1403-1433. Jurnal PESAGI, 6 (2).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com