Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Candi Bumiayu di Sumatera Selatan

Kompas.com - 15/05/2023, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

Candi 1

Candi 1 memiliki denah bujur sangkar berukuran 10,21 x 10,47 meter, yang dibangun menghadap timur.

Pada sisi kiri dan kanan tangga, terdapat hiasan berupa kereta yang ditarik oleh singa.

Di sekitar candi ini, ditemukan lima arca bernapas Hindu, yakni arca Dewa Siwa, Agastya, Gajasimha, dan dua arca tanpa atribut kedewaan, dan arca Nandi.

Pahatan pada arca-arca dewa berbahan batu putih tersebut tidak hanya menunjukkan keunikan Candi Bumiayu, tetapi juga karya seni yang bernilai tinggi.

Candi 3

Candi 3 terdiri atas satu candi induk dan tiga candi perwara (pendamping).

Bangunan utama candi ini berdenah segi delapan, yang berdiri di atas kaki bangunan berdenah bujur sangkar.

Baca juga: Sejarah Candi Laras di Kalimantan Selatan

Dari reruntuhan Candi 3, ditemukan fragmen kepala arca berwajah raksasa (ugra), arca perempuan yang memakai kalung berupa untaian tengkorak, arca perempuan memegang ular, serta beberapa arca binatang singa, buaya, anjing, dan ular.

Candi 8

Denah Candi 8 sangat berbeda dari candi-candi lain di situs Bumiayu.

Pada candi ini, tidak ditemukan adanya tangga dan bentuk denahnya persegi panjang tanpa penampil.

Di bagian atas dua lapis bata yang terakhir, terdapat sebuah profil bingkai mistar dan pada lapisan yang keempat, hampir seluruhnya diisi dengan relief bunga.

Di atas relief tersebut, terdapat tiga susun bata yang membentuk bingkai polos, selanjutnya diteruskan dengan bingkai sisi genta.

Di bagian atas bingkai sisi genta, dilanjutkan dengan bingkai mistar. Dilihat dari bentuknya yang sangat sederhana, diduga Candi 8 tidak termasuk bangunan sakral.

Baca juga: Candi Bahal, Kompleks Percandian Terluas di Sumatera Utara

Candi-candi di situs percandian Bumiayu, Sumatera Selatan.Kemdikbud Candi-candi di situs percandian Bumiayu, Sumatera Selatan.
Para ahli memperkirakan Candi Bumiayu dibangun sejak abad ke-8 atau abad ke-9, dan terus berkembang hingga abad ke-12.

Sejak awal, kelompok masyarakat Hindu yang mendiami sekitar situs, melakukan pemujaan di candi-candi ini.

Pada abad ke-10, mulai masuk ajaran lain yang mengarah pada pemujaan Tantrisme, yang kemudian berkembang di Bumiayu pada sekitar abad ke-12 dan abad ke-13.

Sebagai indikator adanya pemukiman pada zaman dulu, terdapat temuan berupa pecahan-pecahan tembikar dan keramik dari masa Dinasti Song dan Dinasti Yuan (abad ke-11 hingga abad ke-13).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com