Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan Mei 1998 di Jakarta: Kronologi dan Dampak

Kompas.com - 08/05/2023, 17:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kerusuhan Mei 1998 di Jakarta merupakan peristiwa yang amat luas dan paling berdampak secara sosial dan politik.

Peristiwa penembakan empat mahasiswa Trisakti dalam aksi demonstrasi tanggal 12 Mei 1998 menjadi pemicu puncak pecahnya kerusuhan di berbagai kota lain di Indonesia. 

Baca juga: Kerusuhan Mei 1998: Krisis Multisektor Menjelang Lengsernya Soeharto

Kronologi Kerusuhan Mei 1998 di Jakarta

Demonstrasi di Jakarta terjadi setelah pecahnya kerusuhan di Sumatera Utara pada akhir April hingga awal Mei 1998.

Namun, perlu digarisbawahi, terdapat dua golongan massa yang terlibat dalam kerusuhan Mei 1998 di Jakarta, yakni gerakan murni intelektual dan aksi kriminalitas.

Sebab, kerusuhan di Jakarta merupakan aksi demonstrasi yang berbaur dengan tindakan kriminal yang didalangi oleh orang-orang tertentu.

Berikut ini kronologi kerusuhan Mei 1988 di Jakarta:

Baca juga: Peristiwa Mei 1998: Demonstrasi, Kriminalitas, dan Reformasi

12 Mei 1998

Kerusuhan di Medan memancing munculnya unjuk rasa mahasiswa Trisakti pada 12 Mei 1998.

Aksi yang mulanya berlangsung damai di dalam kampus, kemudian tak terkendali setelah demonstran terlibat bentrok dengan aparat keamanan.

Empat mahasiswa Trisakti menjadi korban penembakan dalam bentrok ini.

Kabar meninggalnya empat mahasiswa Trisakti karena penembakan aparat, kemudian melahirkan gerakan serentak di berbagai wilayah lain di Indonesia.

Baca juga: Apa Itu Reformasi dalam Sejarah Indonesia?

13 Mei 1998

Di Jakarta, pada esok harinya, tanggal 13 Mei 1998, mahasiswa Trisakti melakukan kembali demonstrasi sebagai bentuk protes atas tindakan represif aparat.

Aksi itu berujung ricuh di depan kampus Trisakti di Jakarta Barat, yang diwarnai dengan pembakaran pom bensin dan pengrusakan pos polisi di terminal Grogol.

Massa yang pada mulanya hanya berjumlah ratusan, kian bertambah banyak setelah datangnya berbagai kelompok turut bergabung dalam gerakan mahasiswa Trisakti.

Aksi yang semula hanya di sekitar kampus Trisakti, kemudian meluas ke arah utara dan timur Jakarta. Kerusuhan juga meluas ke arah barat hingga Cengkareng serta Slipi, dan berlangsung sampai malam hari.

Baca juga: Tujuan Gerakan Reformasi 1998

14 Mei 1998

Pada 14 Mei 1998, gelombang aksi terjadi lebih besar dan lebih luas. Api berkobar hampir di seluruh wilayah Jakarta. Massa semakin tak terkendali.

Kerusuhan pada 14 Mei dimulai pukul 08.00 pagi hingga larut malam. Terlihat pola serentak dalam aksi yang berlangsung pada 14 Mei 1998 di Jakarta.

Kerusuhan di berbagai wilayah Jakarta terjadi dalam tempo bersamaan, sehingga terlihat pola kerusuhan yang sistematis.

Kerusuhan juga berujung pada pengrusakan, penjarahan, dan pembakaran fasilitas umum, gedung perkantoran, mall, pertokoan, kendaraan aparat maupun milik pribadi.

Sasaran amukan para pengunjuk rasa terlihat acak, tidak hanya mengarah kepada masyarakat keturunan Tionghoa, tetapi juga menyasar pribumi.

Para pelaku kerusuhan juga melakukan pemerasan secara pribadi kepada pemilik modal.

Tindakan kriminalitas lainnya adalah kekerasan fisik, pelecehan seksual, hingga aksi pemerkosaan massal.

Jakarta pada 14 Mei 1998, dapat dikatakan mati total. Sebab, kerusuhan yang berlangsung pada hari itu dianggap sebagai aksi paling rusuh dalam rentetan peristiwa Mei 1998.

Baca juga: Peran Mahasiswa dalam Peristiwa Reformasi 1998

15 Mei 1998

Meskipun aksi paling besar terjadi pada 14 Mei, pada hari berikutnya kerusuhan masih berlanjut di Jakarta.

Aksi yang terjadi pada 15 Mei 1998 sedikit lebih kecil dibandingkan dengan kerusuhan pada hari sebelumnya.

Aparat keamanan terlihat lebih aktif berpatroli dan membersihkan sisa-sisa kerusuhan yang terjadi sebelumnya.

Meski begitu, kerusuhan tetap terjadi di lokasi-lokasi tertentu dengan pola sama pada 15 Mei 1998.

Baca juga: Kronologi Kerusuhan Mei 1998

Dampak

Dampak yang diakibatkan dari kerusuhan Mei 1998 sangatlah luas, mulai dari kerusakan atau kehancuran, kematian, orang hilang, pemerkosaan massal, dan sebagainya.

Jumlah keseluruhan korban dalam kerusuhan Mei 1998 di berbagai wilayah Indonesia mencapai angka 1.217 jiwa meninggal dunia, 91 orang luka, dan 31 orang hilang.

Jatuhnya korban meninggal dunia dalam kerusuhan Mei 1998 disebabkan karena berbagai kondisi, mulai dari terbakar, luka akibat senjata atau alat lain, hingga pembunuhan dan pemerkosaan.

Bukan hanya itu, terdapat 159 korban kekerasan seksual selama kerusuhan Mei 1998.

Namun, pemerkosaan massal lebih banyak terjadi di berbagai wilayah Jakarta, mulai dari Jakarta Pusat, Barat, Timur, Utara, sekitarnya.

Baca juga: Solusi Kerusuhan Mei 1998

Referensi:

  • Hutahaean, J. (2014). Dampak Kerusuhan Mei 1998 Terhadap Pengusaha Etnis Tionghoa Di Petukangan Jakarta Tahun 1998-2003. Journal of Indonesian History, 3(1).
  • Tim Relawan Untuk Kemanusiaan. (1999). Seri Dokumen Kunci: Temuan Gabungan Tim Pencari Fakta Peristiwa Kerusuhan Mei 1998. Jakarta: Komnas Perempuan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com