Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Hubungan antara Pan-Asianisme dengan Hakko Ichiu?

Kompas.com - 21/02/2023, 23:59 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Pada awal abad ke-20, terdapat dua gagasan yang cukup terkenal di wilayah Asia, yakni Pan-Asianisme dan Hakko Ichiu.

Kemunculan dua gagasan tersebut banyak dipengaruhi oleh dominasi bangsa Barat di wilayah Asia.

Pan-Asianisme dan Hakko Ichiu juga memiliki keterkaitan yang erat, khususnya dalam sejarah Jepang.

Lantas apa maksud program Pan-Asia dan apa hubungannya dengan ajaran Hakko Ichiu.

Baca juga: Apa Itu Pan-Asianisme?

Apa itu Pan-Asianisme?

Pan-Asianisme atau nasionalisme Asia adalah gerakan yang menyerukan solidaritas dan persatuan masyarakat Asia untuk melawan pengaruh Barat.

Program ini didasarkan pada sentimen bahwa bangsa Asia memiliki nasib yang sama dan musuh bersama, yakni bangsa Barat.

Sejak abad penjelajahan samudra, banyak bangsa Barat menjalankan praktik imperialisme dan kolonialisme di kawasan Asia.

Pan-Asianisme untuk menolak imperialisme dan kolonialisme bangsa Barat dipopulerkan pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20.

Baca juga: Hakko Ichiu, Semboyan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya

Apa itu Hakko Ichiu?

Hakko Ichiu merupakan slogan persaudaraan yang digunakan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya.

Arti Hakko Ichiu adalah delapan penjuru dunia di bawah satu atap. Satu atap yang dimaksud yakni di bawah Kekaisaran Jepang.

Slogan ini muncul pada awal abad ke-20 seiring dengan merebaknya paham fasisme dan ultranasionalisme di Jepang, baik di kalangan militer maupun politisi.

Fasisme adalah paham yang berdasar pada prinsip kepemimpinan yang mutlak. Sedangkan ultranasionalisme adalah sebuah nilai yang mengutamakan kepentingan negara atau masyarakat di atas segala hal.

Menjelang akhir abad ke-19, Jepang berhasil lolos dari ketertinggalannya dan mengejar modernisasi gaya Barat.

Dalam waktu singkat, Jepang mengalami kemajuan di berbagai bidang, seperti perdagangan, industri, militer, dan menjadi negara maju.

Baca juga: Mengapa Fasisme Muncul di Italia, Jerman, dan Jepang?

Namun, berbagai peristiwa di dunia pada awal abad ke-20 membuat para militer Jepang kehilangan kepercayaan terhadap pemerintahan sipil dan demokrasi versi Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com