Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Remitansi, Berkembang lantaran Migrasi

Kompas.com - 16/01/2023, 20:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Remitansi adalah pengiriman uang dari satu negara ke negara lain.

Remitansi masa kini,  dalam sejarahnya, berlangsung secara digital sesuai perkembangan zaman.

Sistem digital membuat remitansi menjadi efektif dan efisien dalam soal waktu.

Baca juga: Bisnis Internasional BNI Tumbuh Positif Pada 2021, Ditopang Transaksi Perdagangan dan Remitansi

Remitansi rata-rata memerlukan waktu 20 menit hingga 24 jam dari Indonesia ke berbagai negara tujuan pengiriman uang.

Dalam catatan laman Kompas.com pada 10 Februari 2022, ada informasi bahwa selain bank, pelaksana remitansi antara lain lembaga keuangan bukan bank.

Ilustrasi Kota Melbourne di Australia.Dok. UNSPLASH/ Dmitry Osipenko Ilustrasi Kota Melbourne di Australia.

Remitansi

Kebanyakan uang kontan yang ditarik adalah pecahan 50 dan 100 dollar Australia.ADOBE STOCK via ABC INDONESIA Kebanyakan uang kontan yang ditarik adalah pecahan 50 dan 100 dollar Australia.

Remitansi datang dari berbagai negara ke Indonesia semisal Hong Kong, Malaysia, India, dan Filipina.

Sementara itu, data termutakhir dari Henry Wirawan, CMO sekaligus Co-founder Topremit, menunjukkan bahwa Australia juga memiliki potensi remitansi dari Indonesia.

International College of Management Sydney (ICMS) Dok. JACK Study Abroad International College of Management Sydney (ICMS)

Per 2020 misalnya, ada 92.400 warga keturunan Indonesia menetap di Australia.

Australia adalah tujuan penting warga Indonesia untuk studi, bekerja, dan migrasi.

Sampai dengan akhir 2022, tercatat 11.000 lebih orang Indonesia menetap di Australia untuk tujuan studi.

Mereka berstatus pelajar di sekolah vokasi dan kursus.

Ada pula yang berstatus mahasiswa.

Kapal pesiar Majestic Princess terlihat berlabuh di Terminal Internasional di Circular Quay di Sydney pada 12 November 2022.AFP PHOTO/MUHAMMAD FAROOQ Kapal pesiar Majestic Princess terlihat berlabuh di Terminal Internasional di Circular Quay di Sydney pada 12 November 2022.

Bank Dunia

Ilustrasi Bandara Canberra Australia. Di bandara tersebut, pada hari ini, Minggu (14/8/2022), ditemukan aksi pria mengeluarkan tembakan dan membuat panik penumpang.Canberra Airport Ilustrasi Bandara Canberra Australia. Di bandara tersebut, pada hari ini, Minggu (14/8/2022), ditemukan aksi pria mengeluarkan tembakan dan membuat panik penumpang.

Hingga saat ini, Australia masih merupakan salah satu destinasi favorit warga Indonesia untuk melanjutkan studi ataupun bermigrasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com