Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan Pembagian Kerja pada Masa Perundagian

Kompas.com - 29/11/2022, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Zaman prasejarah di Indonesia diakhiri dengan masa perundagian atau yang lazim disebut Zaman Logam.

Kata perundagian berasal dari bahasa Bali, undagi, yang berarti seseorang atau sekelompok orang yang memiliki keahlian atau keterampilan dalam sebuah usaha tertentu.

Manusia yang hidup pada masa perundagian merupakan bangsa Deutro Melayu yang masuk ke Indonesia sekitar tahun 500 SM.

Pada masa perundagian, berbagai usaha telah dilakukan manusia, mulai dari bidang pertanian, peternakan, dan pembuatan gerabah.

Tidak hanya itu, pembagian kerja juga sudah mulai diterapkan.

Lalu, bagaimana aturan pembagian kerja pada masa perundagian?

Baca juga: Mengenal Masa Perundagian, Akhir Masa Praaksara di Indonesia

Sesuai keahlian masing-masing

Aturan pembagian kerja pada masa perundagian disesuaikan dengan keahlian masing-masing setiap orang.

Pada masa sebelumnya, salah satunya masa berburu dan meramu, kaum laki-laki mendapat pembagian kerja untuk berburu, sedangkan kaum wanita bertugas untuk mengumpulkan tumbuhan, ikan, dan hewan kecil yang dapat dimakan.

Namun, pada masa perundagian, pembagian kerja dalam melaksanakan berbagai kegiatan tidak terbatas antara kaum laki-laki dan kaum wanita saja, melainkan sudah lebih banyak jenisnya.

Hal ini dapat terjadi karena sudah ada jenis kegiatan yang memerlukan pengetahuan atau keterampilan tertentu.

Pada zaman ini, muncul golongan undagi, yaitu golongan yang memiliki keterampilan dalam jenis pekerjaan tertentu. Contohnya, membuat rumah, gerabah, benda-benda dari logam, dan perhiasan.

Pekerjaan tersebut dapat dilakukan oleh siapa saja asalkan memiliki keterampilan dalam bidangnya.

Adapun dampak dari pengklasifikasian jenis pekerjaan ini adalah terjadinya perkembangan pesat dalam bidang teknologi.

Baca juga: Zaman Logam: Pembagian dan Peninggalan

Telah tercipta berbagai penemuan baru, seperti teknik peleburan, pencampuran, penempaan, dan pencetakan jenis-jenis logam.

Tidak hanya itu, alat-alat yang dihasilkan juga lebih tinggi nilai budayanya dibandingkan masa-masa sebelumnya.

Bersamaan dengan ini, kegiatan perdagangan juga menjadi semakin ramai sehingga mulai terjadi kontak-kontak kultural antara penduduk dari satu wilayah dengan wilayah lainnya.

Ciri-ciri kehidupan masyarakat pada masa perundagian adalah:

  • Kehidupan sudah menetap.
  • Mampu menghasilkan bahan makanan sendiri dengan bercocok tanam dan memelihara hewan ternak.
  • Terciptanya golongan undagi.
  • Adanya kemampuan membuat alat-alat dari logam.

 

Referensi:

  • Prawoto. (2007). Seri IPS Sejarah. Jakarta: Penerbit Yudhistira.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com