Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Jerman dan Jepang pada Masa Perang Dunia II

Kompas.com - 25/11/2022, 00:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Dalam sejarah, hubungan antara Jerman dan Jepang mengalami pasang surut.

Pada abad ke-19, Jerman menjadi salah satu negara yang berperan penting dalam mendukung modernisasi Jepang.

Namun, pada masa Perang Dunia I (1914-1918), dua negara ini berada di kubu berlawanan.

Jerman tergabung dalam Blok Sentral, sedangkan Jepang masuk Blok Sekutu.

Berbeda lagi pada masa Perang Dunia II (1939-1945), di mana Jepang dan Jerman menjadi mitra yang tergabung dalam Blok Poros melawan Blok Sekutu.

Berikut ini sejarah hubungan Jerman dan Jepang pada masa Perang Dunia II.

Baca juga: Blok Poros dalam Perang Dunia II

Mengapa Jerman bersekutu dengan Jepang?

Hubungan Jerman dan Jepang yang sempat merenggang pada Perang Dunia I kembali erat pada 1930-an.

Tahun 1930-an menandai era kebangkitan Adolf Hitler ke tampuk kekuasaan di Jerman dan kebangkitan golongan ultra-nasionalis di Jepang.

Pada 1933, Adolf Hitler menjadi Kanselir Jerman dan dengan cepat mengonsolidasikan kekuasaan dan mengangkat dirinya sebagai pemimpin tertinggi (Furher).

Hitler terobsesi dengan gagasan superioritas ras Jerman dan percaya bahwa perang adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan "Lebensraum" atau ruang hidup yang diperlukan agar ras Jerman berkembang.

Hampir sama dengan Jerman, Jepang mempunyai slogan Hakko Ichiu, yakni delapan penjuru dunia di bawah satu atap. Satu atap yang dimaksud adalah di bawah Kekaisaran Jepang.

Adanya ideologi superioritas inilah yang seakan menjadi titik temu antara Jepang dan Jerman pada saat itu.

Jerman ingin membangun kerajaan di Eropa Timur, dan Jepang di Asia Timur.

Meski kepentingan mereka tidak persis sama, Jerman dan Jepang memandang satu sama lain sebagai mitra yang saling menguntungkan.

Baca juga: Hakko Ichiu, Semboyan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya

Jerman dan Jepang, tokoh utama Blok Poros

Ketertarikan Jerman dan Jepang dalam membentuk aliansi dimulai ketika diplomat Jepang Oshima Hiroshi mengunjungi diplomat Jerman Joachim von Ribbentrop di Berlin pada 1935.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com