Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Masjid Pertama di Dunia

Kompas.com - 20/10/2022, 18:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Masjid Quba adalah masjid pertama di dunia yang didirikan oleh Rasulullah di Madinah pada masa permulaan Islam.

Masjid Quba dibangun pada 8 Rabiul Awwal atau 23 September 622, sebagai masjid pertama yang didirkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Selain Masjid Quba, ada masjid pertama di dunia yang sudah dibangun sejak sebelum masa Nabi Muhammad SAW, yakni Masjid al-Haram.

Jika dilihat dari riwayatnya, Masjid al-Haram sudah berusia lebih dari 1.000 tahun sejak pertama kali didirikan pada awal abad ke-7.

Berikut ini sejarah Masjid al-Haram, masjid pertama di dunia sebelum masa Islam.

Baca juga: Masjid Quba, Masjid Pertama yang Dibangun Rasulullah

Sejarah Masjid al-Haram

Masjid al-Haram adalah masjid yang dibangun di sekitar Ka'bah di Mekkah.

Menurut riwayat, pembangunan Masjid al-Haram sudah dimulai sejak abad ke-7 atau sekitar tahun 601 M oleh Khalifah Umar bin Khattab.

Namun, ada juga sumber yang menyebutkan bahwa Masjid al-Haram dibangun jauh sebelum Nabi Adam diciptakan.

Setelah Nabi Adam dan Hawa turun ke bumi, Allah memerintah mereka untuk membangun sebuah bangunan di lembah yang bernama Bakkah (sekarang bagian dari Kota Mekkah).

Namun, bangunan itu hancur akibat air bah pada masa Nabi Nuh.

Beberapa abad kemudian, Allah memerintah Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Islamil untuk membangun bangunan di tengah perempatan Kota Mekkah untuk dijadikan sebagai tempat ibadah.

Sejak pembangunan tersebut, Masjid al-Haram dijaga oleh para keturunan Ismail.

Seiring berjalannya waktu, jumlah peziarah yang datang ke masjid ini semakin banyak sehingga dibangun kembali tembok di sekitar Ka'bah.

Masjidil Haram juga kerap disebut sebagai satu-satuya tempat tersuci bagi umat Islam.

Alasannya, karena pintu masjid selalu terbuka untuk seluruh Muslim di seluruh dunia.

Apabila dilihat dari tahun pembangunannya, maka Masjid al-Haram disebut sebagai masjid pertama di dunia.

Selain itu, Masjid al-Haram juga merupakan masjid terbesar, dengan luas awal sebesar 88,2 hektar.

Baca juga: 3 Ulama Indonesia yang Pernah Menjadi Imam Masjidil Haram

Sejarah singkat Masjid Quba

Sejarah berdirinya Masjid Quba berawal ketika Nabi Muhammad memutuskan hijrah dari Mekkah ke Madinah pada 622.

Sesampainya di Madinah, hal pertama yang dilakukan Nabi Muhammad adalah mendirikan masjid pertama bernama Masjid Quba di Madinah.

Nabi Muhammad meletakkan batu pertama masjid tersebut yang kemudian dilanjutkan oleh para sahabat nabi.

Masjid Quba dibangun di atas tanah seluas 1.200 meter persegi milik keluarga Kalsum bin Hadam dari Kabilah Amru bin Auf.

Sementara itu, nama Quba diambil dari nama tempat masjid ini berdiri. Lebih lanjut, masjid ini sudah beberapa kali mengalami perbaikan.

Orang pertama yang membangun Masjid Quba adalah Khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720).

Lalu, sejak awal abad ke-20, masjid ini mulai mengalami perluasan yang cukup signifikan.

Pada 1984, ditambahkan tiga menara sehingga Masjid Quba memiliki total empat menara.

Kemudian, dibangun juga 56 kubah mini dan tujuh pintu masuk utama, dengan lantai mimbar, mihrab, sampai halaman yang terbuat dari marmer.

Pada 1986, masa Raja Fahd bin Abdul Aziz, Masjid Quba diperluas sampai dapat menampung sebanyak 20.000 jemaah.

Sekarang, Masjid Quba, yang mempunyai ciri khas berwarna putih dengan enam kubah besar, sanggup menampung lebih dari 30.000 jemaah.

 

Referensi:

  • Asizun, Namin Asimah. (2014). Misteri Mukjizat Makkah & Madinah, 21 Kedahsyatan yang Terjadi di Kota Al-Mukaramah. Lembar Langit Indonesia.
  • Rizal, Fakhrul. (2016). An-Nadwah. Jurnal Dakwah dan Sosial Kemasyarakatan. Vol. XXII, No. 1, Januari-Juni 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com