Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri Kehidupan Masyarakat Nomaden

Kompas.com - 23/09/2022, 15:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Binatang yang diburu saat itu adalah babi, kerbau, banteng, rusa, monyet, dan masih banyak lainnya.

Sedangkan hasil alam yang dikumpulkan berupa umbi-umbian seperti keladi, buah-buahan, biji-bijian, daun-daunan, dan hasil tangkapan dari danau atau laut seperti ikan dan kerang.

Binatang buruan atau bahan makanan yang dikumpulkan akan langsung dimakan tanpa dimasak.

Pengolahan makanan secara sederhana baru dilakukan saat mereka mengenal api.

Selain itu, karena belum mengenal bercocok tanam, setelah tidak ada lagi bahan makanan yang bisa diburu atau dikumpulkan, manusa akan berpindah tempat tinggal.

Baca juga: Ciri-ciri Kehidupan Manusia Purba pada Masa Food Gathering

Memakai peralatan dari batu, tulang, dan kayu

Teknologi yang dikuasai masyarakat nomaden masih sangat rendah, di mana hampir semua alat yang digunakan terbuat dari batu, kayu, atau tulang yang masih kasar.

Untuk menangkap hewan buruan, manusia nomaden menggunakan alat-alat dari kayu dan tulang, memasang jebakan, serta menggiring hewan ke arah jurang yang terjal.

Peralatan yang digunakan masyarakat nomaden seperti kapak, alat serpih, peralatan dari tulang dan kayu.

Hidup berkelompok

Masyarakat nomaden biasanya hidup dalam kelompok-kelompok kecil dengan anggota sekitar 10-15 orang.

Hal itu dilakukan agar memudahkan untuk berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Dalam sebuah kelompok, biasanya dilakukan pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin.

Para laki-laki bertugas mencari makan dengan berburu, sementara perempuan bertanggung jawab meramu makanan dan mengasuh anak-anak.

 

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia I: Zaman Prasejarah di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
  • Rahmadi, Duwi dan Suheri. (2017). Mari Mengenal Masa Prasejarah. Sukoharjo: Sindunata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com