Pengalaman inilah yang mengantarkannya ke arah praktik psikopatologi medis.
Pada 1886, Freud bekerja sebagai psikiatri gangguan saraf di sebuah lembaga swasta yang didirikannya bersama Joseph Breuer.
Dari situlah Freud melakukan banyak eksperimen dan menghasilkan banyak penemuan besarnya.
Baca juga: Biografi Max Weber, Pencetus Dasar Sosiologi Modern
Sebagian besar teori psikologi Sigmund Freud banyak diilhami oleh drama Shakespeare.
Berikut beberapa teori yang dilahirkan Sigmund Freud.
Teori Psikoanalisis adalah teori yang menjaleaskan tentang perkembangan kepribadian manusia.
Inilah teori yang diperkenalkan oleh Sigmund Freud yang membagi tiga hal pembentuk sistem dalam diri manusia, yaitu id, superego, dan ego.
Id adalah sistem kepribadian yang asli dan dibawa sejak lahir. Sementara ego, yang menjadi mediator antara id dan superego, adalah tumbuh kembang dari nilai dan konstruksi sosiobudaya yang ada dalam masyarakat.
Superego bersifat nonrasional dalam menuntut kesempurnaan, menghukum dengan keras kesalahan ego, baik yang telah dilakukan maupun baru dalam fikiran.
Struktur kepribadian id-ego-superego bukan bagian-bagian yang menjalankan kepribadian, tetapi bekerja sama sebagai tim di bawah arahan ego.
Sehingga, meurut teori kepribadian Sigmund Freud, jika ketiga komponen tersebut berkaitan dengan seimbang, maka akan terbentuk kepribadian yang seimbang.
Baca juga: Selo Soemardjan, Bapak Sosiologi Indonesia
Menurut Sigmund Freud, psikologi sebenarnya lebih mengarah pada ketidaksaradan (Unconsciousness).
Pemikiran dan penemuan Sigmund Freud itu menentang psikologi tradisional yang cenderung berkutat pada alam kesadaran (consciousness).
Sigmund Freud kemudian mengemukakan bahwa kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yaitu:
Salah satu teori Sigmund Freud yang kontroversial adalah Oedipus Kompleks.