Abu Jahal sendiri hendak mencelakai Nabi yang sedang salat dengan batu besar.
Namun, berbagai upaya pembunuhan Abu Jahal terhadap Rasulullah selalu digagalkan oleh Allah.
Baca juga: Shafwan bin Umayyah, Sahabat yang Pernah Merencanakan Pembunuhan Nabi
Abu Jahal menjadi salah satu orang kafir dari pihak Quraisy yang tewas dalam Perang Badar pada 17 Maret 624.
Perang antara umat Muslim dan kaum kafir Quraisy ini terjadi di daerah Badar, sebuah lembah yang terletak di antara Mekkah dan Madinah.
Dari pihak Muslim, Nabi Muhammad menjadi pemimpin dalam Perang Badar. Sedangkan Abu Jahal memimpin pasukan Quraisy.
Meski dari segi kekuatan pasukan kafir Quraisy lebih banyak dan kuat, tetapi peperangan akhirnya dimenangkan oleh pihak Muslim pimpinan Nabi.
Karena kosombongannya, Abu Jahal dan beberapa pemimpin kaum kafir Quraisy tewas dalam pertempuran.
Abu Jahal pada awalnya berhasil dilukai kakinya oleh Mu'adz bin Amru, pemuda Ansar dari Madinah.
Setelah itu, muncul Abdullah bin Mas'ud, seorang sahabat Nabi yang kerap disakiti oleh Abu Jahal.
Meski sempat melawan dan tetap menyombongkan diri, Abu Jahal akhirnya dipenggal oleh Abdullah bin Mas'ud.
Referensi: