Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bartholomeus Dias, Pelaut Portugis Penemu Tanjung Harapan

Kompas.com - 01/09/2022, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Bartholomeus Dias atau Bartholomeu Dias adalah seorang pelaut yang berasal dari Portugis.

Nama Bartholomeus Dias mencuat setelah berhasil menemukan Tanjung Harapan.

Selain itu, Bartholomeus Dias juga merupakan orang Eropa pertama yang berhasil sampai di Afrika Selatan.

Pada 1488, Bartolomeus Dias menjadi navigator Eropa pertama yang mengelilingi ujung selatan benua Afrika dan membuka jalur laut dari Eropa menuju Tanjung Harapan.

Baca juga: Bartolomeu Dias, Penjelajah Portugis yang Menemukan Tanjung Harapan

Masa muda 

Bartolomeus Dias lahir sekitar tahun 1450 dari keluarga yang berlatar belakang maritim.

Salah satu nenek moyangnya adalah Dinis Dias e Fernandes, yang pernah menjelajahi pantai Afrika sekitar tahun 1440-an dan menemukan Kepulauan Tanjung Ferde tahun 1444.

Tidak banyak informasi yang mengulas tentang masa muda Bartolomeus Dias.

Akan tetapi, sejak awal, Bartolomeus Dias memang dikenal sebagai pelaut yang andal dan cukup berpengalaman.

Dias diperkirakan sempat berdagang gading di sepanjang Pantai Guinea sejak 1478.

Kemudian, pada 1481, Bartolomeus Dias mulai melakukan ekspedisi yang dipimpin oleh Diogo de Azambuja untuk membangun sebuah benteng dan pos perdagangan bernama Sao Jorge da Mina di Teluk Guinea.

Setelah itu, Dias menjabat sebagai kepala penjaga gudang kerajaan serta ahli berlayar dalam pasukan perang Saint Christopher.

Baca juga: Mengapa Nama Tanjung Badai Diganti Menjadi Tanjung Harapan?

Memulai ekspedisi

Bartolomeus Dias adalah orang Portugis pertama yang mecoba mencari rute baru ke Indonesia.

Awal dimulainya ekspedisi Dias ke Indonesia adalah ketika ia ditunjuk oleh Raja John II dari Portugal sebagai kepala ekspedisi untuk berlayar menjari rute perdagangan baru ke Asia, tepatnya India, pada 10 Oktober 1486.

Pada waktu itu, Portugal dan beberapa negara Eropa lainnya sudah menjalin hubungan dagang dengan Asia cukup lama, tetapi rute darat ditutup sejak tahun 1450-an, karena penaklukkan Kekaisaran Ottoman atas Konstantinopel.

Akibatnya, Dias ditugaskan untuk mencari rute baru agar mereka bisa sampai di Asia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com