KOMPAS.com – Masa perundagian adalah periode terakhir dalam masa prasejarah atau yang disebut juga Zaman Logam.
Masa Perundagian ada sekitar 10.000 tahun yang lalu, di mana masyarakatnya sudah tidak hanya bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hati, tetapi juga sudah mengelola sawah.
Dapat dikatakan bahwa pada periode ini kehidupan masyarakat prasejarah sudah mulai mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Baca juga: Kehidupan Manusia Purba pada Masa Perundagian
Secara harafiah, perundagian berasal dari kata undagi yang berarti seseorang yang ahli dalam melakukan pekerjaan tertentu.
Pada masa ini, masyarakat perundagian dapat dikatakan sudah berada di tahap yang jauh lebih modern, karena sudah memiliki keterampilan dalam membuat alat-alat.
Alat-alat inilah yang nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, baik untuk bertani, berburu, ataupun melakukan upacara tertentu.
Seperti namanya, Zaman Logam, masyarakat perundagian sudah menggunakan alat-alat yang terbuat dari logam.
Masyarakat pada zaman ini menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan dalam bidang seni, dibuktikan dengan adanya berbagai bentuk benda seni dan upacara keagamaan yang sudah dilakukan oleh masyarakat perundagian.
Ada dua teknik yang digunakan masyarakat perundagian dalam mengolah logam, yaitu bivalve (cetakan batu) dan a cire perdue (cetakan tanah liat dan lilin).
Dua teknik ini memiliki kelebihan yang sama, yakni bisa digunakan berkali-kali.
Baca juga: Benda-benda Peninggalan Sistem Kepercayaan Masa Prasejarah
Beberapa peninggalan seni pada masa perundagian adalah sebagai berikut:
Referensi: