Setiap malam, ketika istri Bruek Kura tertidur, ia diam-diam keluar untuk melepas cangkang kura-kuranya.
Bruek Kura kemudian berubah menjadi seorang pemuda gagah, kuat, dan memiliki wajah yang tampan.
Setelah itu, Bruek Kura pergi untuk membeli berbagai perhiasan dan barang kebutuhan istrinya.
Begitu selesai, Bruek Kura kemudian kembali masuk ke cangkang kura-kuranya.
Paginya, sang istri Bruek Kura kaget mendapati berbagai perhiasan indah dan aneka kebutuhan yang sudah tersedia di rumahnya. Hal tersebut dilakukan Bruek Kura berulang-ulang.
Lama-lama, istri Bruek Kura ingin tahu siapa sebenarnya yang memberi berbagai kebutuhan dan perhiasan kepadanya.
Suatu malam, sang istri diam-diam mengikuti Bruek Kura keluar. Begitu kagetnya, sang gadis mengetahui bahwa suaminya adalah seorang laki-laki yang gagah dan tampan.
Ketika suaminya pergi, istri Bruek Kura kemudian mengambil cangkang karena menghendaki suaminya tetap menjadi manusia.
Istri Bruek Kura lantas membakar cangkang suaminya. Ketika dibakar, cangkang tersebut mendadak berubah menjadi rumah besar yang mewah.
Selain itu, di belakang rumah juga muncul aneka hewan ternak yang sudah berada di dalam kandang.
Ketika, Bruek Kura pulang, ia terkejut mendapati rumah mewah di dekat gubugnya. Ia juga tak menemukan cangkang kura-kuranya.
Lama mencari, Bruek Kura sadar bahwa ia tak bisa lagi kembali menjadi kura-kura dan menjadi manusia seutuhnya.
Istri Bruek Kura sangat gembira bersuamikan seorang lelaki gagah yang memiliki wajah rupawan.
Sang Istri bertambah gembira mengetahui bahwa Bruek Kura adalah jelmaan alim ulama yang sakti.
Keduanya pun hidup bahagia dan kaya raya. Kedua orangtua sang istri pun malu dan menyesal telah memandang Bruek Kura sebelah mata.
Referensi: