Selama mengikuti Nabi Muhammad berdakwah, Hamzah bersama dengan Ali bin Abi Thalib bersama-sama berusaha menjaga Nabi Muhammad dari gangguan kaum Musyrikin.
Hamzah terus mendampingi Nabi Muhammad, bahkan ikut hijrah ke Madinah pada tahun 622.
Baca juga: Alasan Nabi Muhammad Hijrah ke Madinah
Mendampingi Rasulullah dalam pertempuran
Tumbuh sebagai sosok yang pandai berperang, Hamzah bin Abdul Muthalib dipercaya Rasulullah menjadi panglima militer pertama bagi umat Muslim.
Hamzah bin Abdul Muthalib beberapa kali dipercaya oleh Nabi Muhammad untuk memimpin pasukan Islam dalam pertempuran, salah satunya dalam Perang Badar yang berlangsung pada Maret 624.
Perang Badar adalah pertempuran pertama yang dijalani umat Islam sejak hijrahnya Nabi Muhammad pada 622.
Hamzah bersama Ali bin Abu Thalib menunjukkan keberaniannya yang luar biasa dalam membela Islam, sampai kaum Muslimin berhasil memenangkan pertempuran.
Setelah itu, Hamzah kembali terlibat dalam pertempuran, yakni dalam Perang Uhud, yang merupakan lanjutan dari Perang Badar antara kaum Muslim dengan kaum Quraisy.
Dalam pertempuran yang berlangsung pada 625 ini, kaum Quraisy membawa lebih dari 3.000 pasukan yang terdiri atas 200 pasukan berkuda, 700 pasukan unta, dan pasukan pejalan serta pemanah.
Baca juga: Penyebab Kekalahan Kaum Muslimin pada Perang Uhud
Sementara kaum Muslimin yang dipimpin oleh Nabi Muhammad membawa sekitar 1.000 pasukan gabungan dari umat Islam di Madinah.
Tokoh yang menjadi sasaran utama dalam pertempuran ini adalah Nabi Muhammad dan Hamzah bin Abdul Muthalib.
Rencananya, Hamzah akan ditangkap secara keji oleh seorang budak bernama Wahsyi bin Harb, yang dikirim kaum kafir Quraisy.
Wahsyi diberi tugas untuk menangkap Hamzah dan apabila berhasil, ia akan dibebaskan dari perbudakan.
Akhirnya kedua pasukan ini bertemu di dekat Jabal Uhud dan terjadilah pertempuran hebat.
Hamzah memimpin sebagian kaum Muslimin dan mulai menyerang dari arah kiri serta kanan.