Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Yazid bin Muawiyah, Khalifah Bani Umayyah Kedua

Kompas.com - 28/06/2022, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Yazid bin Muawiyah atau Yazid I adalah khalifah kedua Bani Umayyah yang berkuasa antara 680-683, menggantikan ayahnya, Muawiyah bin Abu Sufyan.

Pengangkatannya sebagai khalifah menandai suksesi turun-temurun pertama dalam sejarah Islam.

Namun, ketika dinobatkan sebagai khalifah, kedudukannya sempat tidak diakui oleh beberapa tokoh Muslim karena dianggap menyalahi perjanjian yang dilakukan Muawiyah dengan Hasan bin Ali pada 661.

Salah satu tokoh yang belum membaiat Yazid bin Muawiyah adalah Husein bin Ali, cucu Nabi Muhammad.

Husein bin Ali, yang kemudian dibunuh oleh pendukung Yazid dalam Pertempuran Karbala, membuat kebencian umat Muslim Hijaz semakin memuncak.

Terlebih lagi, Yazid bin Muawiyah juga dianggap berkepribadian buruk karena gaya hidupnya dan pemimpin yang tiran karena menumpas pemberontakan dari pihak oposisi dengan cara kejam.

Baca juga: Nama-Nama Khalifah Bani Umayyah

Awal kehidupan

Yazid bin Muawiyah lahir di Suriah pada 23 Juli 645. Ia adalah putra dari Muawiyah bin Abu Sufyan atau Muawiyah I, mantan Gubernur Suriah yang mendirikan Kekhalifahan Bani Umayyah.

Selain ayahnya, ibunya yang bernama Maysun bin Bahdal adalah putri seorang tokoh penting dari Banu Kalb.

Semasa kekhalifahan ayahnya, Yazid bin Muawiyah menjadi seorang panglima yang memiliki peran penting dalam melawan Kekaisaran Romawi Timur atau Bizantium.

Pada 668, Yazid sampai di Chalcedon dan mengambil alih kota penting di Bizantium, Amorion.

Selain itu, Yazid juga mencoba menaklukkan Konstantinopel, meskipun pada akhirnya gagal diwujudkan.

Baca juga: Biografi Muawiyah I, Pendiri Dinasti Bani Umayyah

Menjadi khalifah

Pada 680, Muawiyah I meninggal dunia, sehingga kedudukannya sebagai khalifah diwariskan kepada Yazid bin Muawiyah, sebagai khalifah kedua.

Ketika Yazid naik takhta, sejumlah tokoh di Madinah enggan tunduk dan mengakui kesetiannya kepada khalifah yang baru.

Salah satunya karena Muawiyah I dianggap melanggar perjanjian dengan Hasan bin Ali pada 661, di mana ia berjanji tidak akan menunjuk seorang penerus.

Tokoh yang terang-terangan tidak mengakui kekuasaan Yazid adalah adik Hasan, Husain bin Ali, dan Abdullah bin Zubayr.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com