Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristiwa G30S di Yogyakarta

Kompas.com - 27/04/2022, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Penculikan Brigjen Katamso

Sore harinya, para prajurit yang mengkhianati Brigjen Katamso merencanakan aksi pembunuhan.

Ada yang menyarankan agar Brigjen Katamso langsung ditembak di tempat, ada juga yang ingin komandan mereka tewas dengan cara yang tragis.

Setelah berunding, upaya pembunuhan pun dilaksanakan pada 1 Oktober 1965 sekitar pukul 17.00.

Sebuah mobil Jeep Gaz masuk ke dalam pekarangan rumah Brigjen Katamso. Di belakang mobil ini sudah ada dua truk yang dipenuhi para prajurit bersenjata lengkap.

Peltu Sumardi dan Peltu Kamil turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah Brigjen Katamso.

Keduanya langsung menodongkan senjata ke arah Brigjen Katamso dan memintanya untuk ikut bersama mereka.

Brigjen Katamso, yang tidak ingin kondisi semakin ricuh, menuruti permintaan itu. Ia lantas dibawa ke Markas Komando Batalyon L di daerah Kentungan, utara Kota Yogyakarta.

Baca juga: Peran Sarwo Edhi Wibowo dalam Penumpasan G30S

Tewasnya Brigjen Katamso dan Letkol Sugijono

Setelah diculik, Brigjen Katamso ditahan di dalam ruang komandan batalion, sebelum akhirnya dibawa oleh Sertu Alip Toyo ke lokasi pembunuhan dalam keadaan mata tertutup dan tangan terikat.

Brigjen Katamso kemudian dilepas begitu saja untuk berjalan sendiri. Namun, setelah baru beberapa langkah berjalan, kepalanya langsung dihantam menggunakan kunci montir seberat 2 kilogram oleh Toyo.

Brigjen Katamso pun langsung terjatuh dan kepalanya sudah berlumuran darah.

Kendati begitu, Brigjen Katamso masih hidup dan sempat mengucapkan kalimat terakhirnya, yang berbunyi bahwa ia mencintai Soekarno.

Maksud cinta di sini adalah Brigjen Katamso merupakan pendukung Presiden Soekarno, karena para jenderal yang dibunuh dalam peristiwa G30S di Jakarta diduga bagian dari Dewan Jenderal yang ingin mengkudeta Soekarno.

Baca juga: De-Soekarnoisasi, Upaya Soeharto Melemahkan Pengaruh Soekarno

Karena Brigjen Katamso masih bernapas, ia dihantam pukulan untuk kedua kalinya. Brigjen Katamso tercatat meninggal dunia pada 2 Oktober 1965 dini hari.

Selain Brigjen Katamso, Kepala Staf Korem 072/Pamungkas Letkol Sugiyono juga menjadi korban tragedi G30S di Yogyakarta.

Jasad Katamso dan Sugijono baru ditemukan hampir tiga minggu setelah hari kejadian, tepatnya pada tanggal 21 Oktober 1965.

Kolonel Katamso dan Letjen Sugijono kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara di Yogyakarta pada 22 Oktober 1965.

Keduanya kemudian dinyatakan sebagai Pahlawan Revolusi Indonesia yang gugur dalam peristiwa G30S di Yogyakarta.

 

Referensi:

  • Roosa, John. (2008). Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto. Jakarta: Institut Sejarah Sosial Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com