Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peradaban Lembah Sungai Indus

Kompas.com - 05/04/2022, 18:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peradaban Lembah Sungai Indus peradaban kuno yang berkembang di sekitar Sungai Indus dan Sungai Ghaggar-Hakra, yang saat ini masuk wilayah India barat dan Pakistan.

Peradaban ini berkembang antara 2500-1800 SM, dengan pusatnya berada di Kota Mohenjo-Daro dan Harappa.

Peradaban Lembah Sungai Indus menjadi salah satu dari tiga peradaban awal dan terluas di Asia Barat Daya dan Asia Selatan, setelah situs Mesir Kuno dan Mesopotamia.

Pada 1980 peradaban Lembah Sungai Indus ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.

Baca juga: Pengaruh Peradaban Mesopotamia: Penemuan dan Hasil Kebudayaan

Bangsa pendukung

Manusia pendukung peradaban Lembah Sungai Indus adalah bangsa Dravida, golongan ras australoid dengan ciri-ciri kulit hitam, berambut ikal, dan berbadan tegap.

Bangsa inilah yang mengawali peradaban di Sungai Indus dan kemudian menjadi perintis pembangunan kota Mohenjo-Daro dan Harappa.

Menurut para ahli, peradaban Lembah Sungai Indus telah mencapai tingkat yang tinggi.

Namun, dalam perkembangannya, keberadaan bangsa Dravida di lembah Sungai Indus tergusur oleh invasi yang dilakukan oleh bangsa Arya.

Tata kota

Pada dasarnya, para ahli kesulitan mengurai kehidupan masyarakat yang membangun peradaban di Lembah Sungai Indus.

Namun, berdasarkan peninggalan dari reruntuhan Kota Mohenjo-Daro dan Harappa, dapat dilihat tata kota peradaban Lembah Sungai Indus.

Baca juga: Penyebab Runtuhnya Kekuasaan Sumeria di Mesopotamia

Tata kota di Lembah Sungai Indus sangat maju karena memiliki keteraturan dan terdapat pemerintahan yang mengelola perkembangan kota.

Dari reruntuhan kota, terdapat temuan berupa benteng tembok yang di dalamnya terdapat bangunan gudang, bangsal pertemuan, dan pemandian umum.

Bangunan gudang yang ditemukan diperkirakan sebagai tempat untuk menyimpan hasil panen pertanian.

Sedangkan pemandian umum diperkirakan digunakan oleh para pejabat di Kota Mohenjo-Daro dan Harappa.

Sementara bangunan bangsal pertemuan kemungkinan digunakan untuk pertemuan para penguasa, pejabat, dan aparat pemerintahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com