Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beer Hall Putsch, Upaya Kudeta Adolf Hitler

Kompas.com - 31/03/2022, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Beer Hall Putsch atau yang juga disebut Munich Putsch adalah upaya kudeta yang gagal dilakukan oleh pemimpin Partai Nazi, Adolf Hitler.

Peristiwa ini berlangung pada 8-9 November 1923, selama Republik Weimar dipimpin oleh Paul von Hindenburg.

Hari itu, sekitar 2.000 anggota Nazi berjalan ke Monumen Feldherrnhalle di Munich, tetapi dihadang oleh polisi, yang kemudian menimbulkan bentrokan berdarah.

Sementara itu, Adolf Hitler, yang mengalami luka ringan, lolos dari penangkapan dan pergi ke tempat persembunyiannya.

Namun, dua hari setelahnya, ia ditangkap kemudian didakwa bersalah atas pengkhianatan dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara.

Baca juga: Partai Nazi: Berdirinya, Kepemimpinan Adolf Hitler, dan Pembubaran

Latar belakang

Usai kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I, Adolf Hitler semakin yakin bahwa misi hidupnya adalah untuk "menyelamatkan" Jerman.

Saat krisis melanda Jerman segera setelah Perang Dunia I, ia kembali ke Munich dan bekerja sebagai mata-mata polisi.

Hitler ditugaskan menyusup ke Partai Buruh Jerman (Nazi), di mana ia sangat tertarik pada ideologi nasionalis dan anti-Semit partai ini.

Ia bergabung pada 1919 dan bertemu Dietrich Eckart, salah satu pendiri Nazi, yang kemudian menjadi mentornya.

Hitler pun dikenalkan dengan banyak orang berpengaruh dan diajari untuk melakukan propaganda.

Pada 1921, Hitler berbicara di hadapan beberapa ribu orang di tempat minum bir, yang kerap digunakan orang Bavaria untuk sekadar berkumpul atau rapat politik.

Baca juga: Raymond Westerling, Hitler dari Belanda

Salah satu tempat minum bir besar di Munich adalah Burgerbraukeller, yang menjadi tempat dimulainya putsch.

Tidak lama kemudian, Partai Buruh Jerman resmi mengubah namanya menjadi Partai Buruh Sosialis Nasional Jerman atau Partai Nazi, dan memilih Hitler sebagai pemimpinnya.

Dalam perkembangannya, Partai Nazi semakin besar, seiring dengan memuncaknya kekecewaan masyarakat Jerman terhadap kepemimpinan Republik Weimar di Berlin.

Hal ini karena Perjanjian Versailles, yang dianggap menghina dan merugikan Jerman.

Di tambah lagi, Perancis dan Belgia mulai datang pada Januari 1923 untuk menduduki pusat industri berat Jerman.

Tidak ingin bangsanya semakin terhina, Hitler berusaha untuk menggulingkan pemerintahan dengan melakukan upaya kudeta, yang kemudian disebut dengan peristiwa Beer Hall Putsch.

Baca juga: Kerugian yang Diderita Jerman Akibat Perjanjian Versailles

Kronologi

Adolf Hitler terinspirasi dari Perdana Menteri Italia, Benito Mussolini, yang sempat melakukan upaya penggulingan pemerintahan pada 22-29 Oktober 1922.

Bersama rekan-rekannya, Hitler berencana merebut kekuasaan pemerintah negara bagian Bavaria, supaya dapat memicu revolusi lebih besar melawan Republik Weimar.

Rencananya ini termasuk dengan menculik Gustav von Kahr, komisaris negara bagian Bavaria, dan dua politisi konservatif lainnya.

Selain itu, mereka berniat memanfaatkan Erich Ludendorff, jenderal sayap kanan Perang Dunia I, sebagai boneka untuk memimpin pawai di Berlin guna menggulingkan Republik Weimar.

Rencana ini segera dilakukan ketika mereka mendengar bahwa Von Kahr dijadwalkan berpidato di Burgerbraukeller pada 8 November 1923.

Pada malam 8 Novemver, Hitler membawa ratusan pengikutnya untuk mengepung Burgerbraukeller, dan sebagian lainnya menyerbu masuk.

Hitler kemudian melepaskan tembakan ke atas dan mendeklarasikan revolusi nasional. Sementara Von Kahr dan dua rekannya digiring ke ruang belakang.

Baca juga: Holocaust, Pembantaian Jutaan Yahudi oleh Hitler

Setelah itu, Ludendorff meyakinkan tiga pemimpin Bavaria untuk menyerah pada tuntutan Hitler.

Sayangnya, Hitler membuat kesalahan dengan langsung meninggalkan aula guna menangani krisis di tempat lain.

Pasukannya yang diperintah untuk menyita gedung-gedung penting di Bavaria sebagai sandera pun digagalkan oleh pasukan militer kota.

Ditambah lagi, Ludendorff melepaskan Von Kahr dan dua rekannya, setelah Hitler pergi meninggalkan aula.

Ludendorff berusaha menyelamatkan situasi dengan menyerukan pengikut Hitler untuk melakukan pawai spontan di pusat kota.

Ia memimpin sekitar 2.500-3.000 pendukung Nazi ke arah Kementerian Pertahanan Bavaria.

Namun, dalam perjalanannya, para pengunjuk rasa dihadang oleh sekelompok petugas polisi negara bagian hingga terlibat baku tembak yang menewaskan empat polisi dan 16 orang Nazi.

Dengan begitu, upaya kudeta pun telah gagal.

Baca juga: Peristiwa Reunifikasi Jerman (1990)

Adolf Hitler dihukum penjara

Adolf Hitler, yang menderita dislokasi bahu ketika jatuh, segera melarikan diri dan bersembunyi di kediaman temannya.

Namun, dua hari setelah Beer Hall Putsch terjadi, Hitler ditangkap dan diadili karena pengkhianatan tingkat tinggi terhadap negara.

Persidangan Hitler dilaksanakan mulai 26 Februari 1924 dan berakhir pada 1 April 1924, di mana ia dijatuhi hukuman lima tahun mendekam di Penjara Landsberg.

Salah satu kekhawatiran besar Hitler selama persidangan adalah bahwa ia akan dideportasi ke negara asalnya, Austria.

Beruntung, ketakutan itu tidak terjadi. Ia tetap di Jerman dan popularitasnya justru meningkat selama persidangan karena pidato pembelaannya.

Selain itu, Hitler hanya menjalani hukuman kurang dari satu tahun. Ia memperoleh pengampunan dan pembebasan awal pada 20 Desember 1924.

Meskipun Hitler gagal mencapai tujuannya, upaya kudeta ini telah menarik perhatian nasional dan membawa kemenangan propaganda bagi Nazi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com