Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Kompas.com - 07/03/2022, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Peran Sultan Hamengkubuwono IX dalam Serangan Umum 1 Maret

Peran Sri Sultan Hamengkubuwono IX dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan berlanjut ketika Belanda melancarkan Agresi Militer II di Yogyakarta pada 19 September 1948.

Sultan mengerahkan seluruh usahanya untuk mempertahankan Yogyakarta dengan memerintahkan agar semua gerbang keraton segera ditutup, sehingga tidak ada orang Belanda yang bisa masuk.

Namun, pada Januari 1949, Sultan memutukan untuk mundur dari jabatannya sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta pertama.

Baca juga: Serangan Umum 1 Maret 1949: Latar Belakang, Aksi, dan Dampak

Karena kondisi perang yang berkepanjangan, sultan mengusulkan kepada Jenderal Sudirman untuk melancarkan sebuah serangan agar dunia tahu bahwa Republik Indonesia masih ada.

Seteah itu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX mengadakan pertemuan rahasia dengan Letkol Soeharto guna merencanakan serangan, yang kemudian dikenal dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret.

Usai serangan, sultan sempat menduga bahwa dirinya pasti dilengserkan dan ditangkap oleh Belanda.

Namun, ia selamat setelah dilindungi oleh Jenderal Meijer, Komandan Jenderal Jawa Tengah.

Baca juga: Hamengkubuwono, Paku Alam, Pakubuwono, Mangkunegara, Apa Bedanya?

Bapak Pramuka Indonesia

Menjelang 1960-an, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, yang telah aktif dalam kegiatan kepanduan sejak muda, menjadi Pandu Agung atau pemimpin kepanduan.

Pada 1961, ketika banyak organisasi kepanduan akan dijadikan dalam satu wadah, Soekarno kerap berkonsultasi kepada sultan.

Akhirnya, pada 9 Maret 1961, Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka, di mana Sri Sultan Hamengkubuwono IX menjadi salah satu pengurusnya.

Pada 14 Agustus 1961, dilakukan penganugerahan panji kepramukaan, yang kemudian diperingati sebagai Hari Pramuka.

Setelah itu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka selama empat periode berturut-turut, yakni 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX kemudian dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, yang pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia kedua periode 1973-1978.

Baca juga: Sejarah Pramuka Indonesia

Wafat

Pada 14 September 1988, Sri Sultan Hamengkubuwono IX menghadiri acara Pageralan Kesenian Mataram di Kyoto, Jepang, didampingi oleh Pangeran Mangkubumi.

Setelah itu, ia lanjut ke Washington DC karena telah dijadwalkan melakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Walter Reed.

Namun, pada 2 Oktober 1988, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dinyatakan meninggal setelah muntah-muntah di kamar hotelnya.

Jasadnya kemudian dibawa pulang ke Yogyakarta dan disemayamkan di Bangsal Kencono, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, pada 7 Oktober 1988.

Berkat semua jasanya bagi bangsa Indonesia, pemerintah telah menobatkan Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai pahlawan nasional.

 

Referensi: 

  • Seno, Joko. Suyono. (2015). Hamengku Buwono IX: Pengorbanan Sang Pembela Republik. Jakarta: Parera, Philipus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com