Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebab Umum dan Khusus Terjadinya Perang Banjar

Kompas.com - 02/02/2022, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Belanda melakukan monopoli

Kesultanan Banjar memiliki wilayah yang terbilang strategis dalam jalur perdagangan internasional, menghubungkan Asia Timur, Asia Selatan, dan Jazirah Arab.

Oleh sebab itu, sejak abad ke-15, Kesultanan Banjar selalu dipenuhi dengan kapal-kapal dagang internasional yang sedang transit atau singgah.

Baca juga: Kesultanan Banjar: Sejarah, Sistem Pemerintahan, dan Masa Kejayaan

Di samping itu, Kesultanan Banjar juga kaya akan sumber daya alam, seperti emas, intan, lada, rotan, dan damar.

Dengan kekayaan tersebut, maka Belanda pun terdorong untuk melakukan monopoli perdagangan di Kesultanan Banjar.

Aksi monopoli ini yang kemudian memicu terjadinya Perang Banjar.

Campur tangan Belanda di wilayah Kesultanan Banjar

Sekitar tahun 1840-an, Belanda mulai ikut campur di beberapa wilayah Kesultanan Banjar dan memadamkan segala persengketaan dalam istana dengan caranya.

Bantuan yang diberikan memberikan keuntungan bagi Belanda, yang semakin mendapat hak khusus untuk mencampuri urusan Kesultanan Banjar, khususnya soal politik.

Campur tangan Belanda ini lantas membuat beberapa rakyat dan tokoh dari Kesultanan Banjar merasa tidak senang dan menimbulkan terjadinya Perang Banjar.

Baca juga: Pangeran Antasari, Pejuang Perang Banjar

Sebab Umum

Selain sebab khusus, berikut ini sebab umum yang memicu terjadinya Perang Banjar.

  • Belanda menguasai perkebunan dan pertambangan di Kalimantan Selatan
  • Belanda melakukan eksploitasi kepada rakyat di Kesultanan Banjar
  • Terjadinya konflik perebutan takhta Kesultanan Banjar karena intervensi Belanda
  • Sultan Tamjidillah II bersikap seenaknya setelah diangkat oleh Belanda sebagai pemimpin Kesultanan Banjar

Dari berbagai penyebab yang ada, Perang Banjar pun meletus pada 1859. Beberapa tokoh Perang Banjar yang berjuang melawan Belanda adalah Pangeran Antasari dan Pangeran Hidayatullah II.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com