KOMPAS.com - Perang Dunia II merupakan perang masif yang berlangsung sejak 1939 hingga 1945.
Perang ini melibatkan banyak negara di dunia, salah satunya Jepang. Jepang mulai terlibat dalam Perang Dunia II pada 1941, ketika mengebom Pearl Harbour di Hawaii.
Meski belum resmi menjadi negara bagian Amerika Serikat, Hawaii kala itu telah menjadi bagian dari identitas AS.
Lantas, mengapa Jepang melibatkan diri dalam Perang Dunia II?
Baca juga: Tokoh-tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Perang Dunia II
Setelah Pearl Harbour dibom pada 8 Desember 1941, Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, Australia, dan beberapa negara lainnya yang tergabung dalam Blok Sekutu, secara resmi menyatakan perang terhadap Jepang.
Kala itu, Jepang tergabung dalam Blok Poros bersama Jerman dan Italia.
Selain Pearl Harbour, Jepang juga menyerang Filipina, Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Thailand.
Beberapa minggu kemudian, Jepang masuk ke Indonesia, tepatnya pada 11 Januari 1942 melalui Tarakan, Kalimantan Timur.
Selama berkuasa di Indonesia, Jepang melakukan berbagai tindakan penindasan yang membuat rakyat lebih menderita daripada ketika dijajah Belanda.
Jepang terus menyiksa rakyat Indonesia dan mengambil keuntungan demi memenangkan Perang Asia Timur Raya.
Alih-alih membebaskan Asia dari kapitalisme dan imperialisme, Jepang justru menerapkan hal tersebut dengan cara yang lebih kejam.
Baca juga: Mengapa Jepang Menyerah Tanpa Syarat kepada Sekutu?
Jepang merupakan negara yang menganut ideologi fasisme, yang berarti menganggap bangsanya sebagai keturunan Dewa Matahari dan memandang bangsa lain lebih rendah dari mereka.
Dengan berpegangan pada ideologi tersebut, Jepang berambisi untuk melakukan ekspansi politik ke negara-negara lain.
Hal itu didukung dengan semangat Hakko Ichiu. Dalam bahasa Jepang, Hakko Ichiu berarti Delapan Penjuru Dunia Di Bawah Satu Atap. Sedangkan yang dimaksud di bawah satu atap adalah di bawah Kekaisaran Jepang.
Selama Perang Dunia II, Hakko Ichiu merupakan slogan yang dipakai untuk pembenaran agresi Jepang ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Hakko Ichiu juga dikatakan sebagai doktrin bangsa Jepang yang menganggap bangsa sendiri sebagai ras tertinggi.
Dengan begitu, mereka dapat melakukan opresi dan aneksasi terhadap bangsa lain.
Selain itu, beberapa alasan lain yang membuat Jepang terlibat dalam Perang Dunia II adalah sebagai berikut.
Referensi: